TEMPO.CO, Jakarta - Kereta mass rapid transit (MRT) yang akan dioperasikan pada Maret 2019 kemungkinan tak akan berhenti di Stasiun Haji Nawi. Menurut Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar masih ada permasalahan lahan seluas 260 m2 di Jalan Haji Nawi, Jakarta Selatan yang seharusnya dijadikan lahan stasiun tersebut.
"Semuanya berjalan seperti biasa, tapi ternyata tidak akan stop di Haji Nawi, enggak akan nurunin dan ngambil penumpang di Stasiun Haji Nawi," kata William di Jakarta, Rabu 5 Juli 2017.
Baca Juga:
Permasalahan lahan di titik tersebut sudah berlangsung cukup lama. Pemilik empat bidang lahan di lokasi yang akan menjadi stasiun Haji Nawi itu masih menolak ganti rugi dari pemerintah. Bahkan sebagian gugatan pemilik lahan itu dikabulkan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Baca juga: MRT Diproyeksikan Beroperasi pada Maret 2019
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan, lahan itu sedianya menjadi lokasi Stasiun MRT Haji Nawi. “Akibatnya, stasiun belum bisa dibangun,” kata dia kemarin.
Total kebutuhan lahan proyek mass rapid transit (MRT) mencapai 632 bidang. Pembebasan lahan seharusnya rampung awal tahun lalu. Dari total kebutuhan lahan, Silvia menjelaskan, Pemerintah DKI Jakarta memutuskan untuk membayar 26 bidang lahan dengan sistem konsinyasi pada Januari lalu lantaran tak ada kesepakatan harga. Pemerintah menitipkan uang pembebasan lahannya ke pengadilan agar diambil oleh pemilik lahan.
Dari 26 bidang lahan, masih ada para pemilik empat bidang lahan dengan total luas 260 meter persegi masih tak menyetujui harga lahan yang diajukan Pemerintah DKI Jakarta. Harga dari pemerintah ditetapkan berdasarkan konsultan penilai independen berkisar Rp 20-35 juta per meter persegi. Sedangkan pemilik lahan menggugat mematok harga Rp 150 juta per meter persegi.
Silvia mengatakan Pengadilan Negeri Jakarta pada 14 Juni lalu memutuskan Pemerintah Jakarta harus membayar lahan itu senilai Rp 60 juta per meter persegi. “Pemerintah sudah memutuskan mengajukan kasasi langsung ke Mahkamah Agung,” kata dia.
Baca juga: MRT Jakarta, Ini Kelanjutan Rencana Induk 12 TOD
Menurut William Sabandar permasalahan tersebut diserahkan sepenuhnya ke pemerintah. Stasiun Haji Nawi akan dikerjakan jika sudah tak bermasalah lagi. "Ini sangat tergantung pada proses hukum, kapan lahan itu bisa digunakan," ujarnya.
Walau ada permasalahan lahan di titik Stasiun Haji Nawi, William tetap memastikan proyek kereta MRT jalur utara - selatan dapat rampung pada Maret 2019. "Kami akan melayani Lebak Bulus ke Bundaran HI. Kita tetep bisa lewat stasiun itu (Haji Nawi), karena strukturnya terbangun dengan baik," katanya.
Nantinya, pada Maret 2019 kereta MRT akan melayani jalur Lebak Bulus menuju Bundaran HI yang akan ditempuh dengan durasi 30 menit. William juga memastikan saat jam sibuk kereta akan tersedia setiap 5 menit. "Ini servis yang kami jamin. Penumpang tidak perlu kena macet," ucapnya.
LINDA HAIRANI|CHITRA PARAMAESTI|JH