TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta kembali melakukan pembongkaran terhadap 333 unit bangunan di bantaran Kali Ciliwung, Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa, 11 Juli 2017. Pembongkaran melibatkan Dinas Perhubungan, Pertamanan, Tata Air, pemadam kebakaran, tenaga kesehatan, Satuan Polisi Pamong Praja, serta TNI dan Polri.
Warga yang sebelumnya dipindahkan ke Rumah Susun Sewa Rawa Bebek, Pulo Gebang, Jakarta Timur, berduyun-duyun mendatangi rumah mereka yang telah luluh lantak dibongkar menggunakan alat berat.
Baca: Bangunan di Bantaran Ciliwung di Bukit Duri Dibongkar Hari Ini
Selain ingin menyaksikan prosesi pembongkaran, mereka hendak mengambil puing bangunan dan besi behel untuk dijual ke tukang bahan rongsokan yang telah menanti. “Di sini kami mencari batu bata dan besi buat dijual," kata Fredi di rumah orang tuanya yang telah roboh.
Fredi mengaku agak kecewa dengan fasilitas di sekitar Rusunawa Rawa Bebek. "Rusun yang lantai atas murah, yang di bawah buat manula mahal, Rp 200 ribu,” kata Fredi. Menurut dia, saat fasilitas belum komplet, warga sudah dipindah ke sana. “Pasar, puskesmas, sekolah, semestinya disediakan dulu di rusun. Orang sakit di Rusun Rawa Bebek, tapi berobatnya ke sini (Bukit Duri). Sekolah juga masih di sini," ujarnya.
Baca juga: Warga Bukit Duri Mengambil Undian Rumah Susun di Balai Kota
Mukti, siswa kelas 4 sekolah dasar, mengaku telah tinggal bersama orang tuanya di Rusun Rawa Bebek tapi masih bersekolah di Manggarai, Jakarta Selatan. "Ada 31 teman SD berangkat naik Transjakarta dari rusun ke sini. Berangkatnya jam 5 pagi. Nanti pulangnya naik Transjakarta lagi," katanya.
MARIA FRANSISCA