TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan ada yang mengusulkan agar nama jalan layang simpang susun Semanggi yang akan segera usai adalah Simpang Badja Semanggi, singkatan dari Basuki (mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama)-Djarot.
Baca juga: Ahok Sebut Simpang Susun Semanggi Jatah Preman
"Badja-nya yang pakai D dong hahaha," ujar Djarot sambil tertawa saat dicegat awak media sebelum ratas di Istana Kepresidenan, Selasa, 11 Juli 2017.
Djarot kemudian menjelaskan asal-usul nama tersebut. Sesungguhnya, nama awal dari simpang tersebut adalah Simpang Baja Semanggi karena dikonstruksi dari baja. Namun, belakangan, ada yang mengusulkan nama Simpang Badja Semanggi, di mana merupakan singkatan dari Basuki dan Djarot.
Djarot menegaskan ia tetap akan berhati-hati memilih nama untuk simpang susun Semanggi. Ia mengatakan simpang susun itu untuk warga Jakarta, bukan orang per orang.
"Ya enggak pakai D (Badja) namanya juga enggak apa-apa lah. Ejaan baru ha-ha-ha," ujarnya kembali tertawa.
Ditanyai kapan simpang susun itu akan diuji coba, Djarot menargetkan uji coba dimulai akhir Juli. Lama uji coba sekitar dua pekan dan harapannya sudah bisa sepenuhnya resmi pada 17 Agustus 2017.
"Dalam kondisi normal, simpang susun Semanggi bisa mengurangi kemacetan hingga 20 persen nantinya. Namun, ingat, orang-orang kan suka nyoba apa aja yang baru," ujarnya.
ISTMAN M.P.