TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menelusuri sejumlah sumber pencemaran di Kali Bekasi. "Hari ini, kami sidak (inspeksi mendadak)," kata Kepala Bidang Persampahan dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup, Kota Bekasi, Kiswatiningsih, Selasa, 18 Juli 2017.
Sejumlah titik yang menjadi sasaran sidak antara lain di kawasan Kecamatan Bantargebang. Sebab, di sana terdapat sejumlah industri yang berdiri tak jauh dari aliran Kali Bekasi. "Nanti, kalau sudah ada hasilnya, diinformasikan," ujarnya.
Baca: Bekasi Selidiki Pencemaran Air di Kali Bekasi
Sidak menyusul perubahan warna air Kali Bekasi dari bening menjadi hijau kebiruan. Perubahan warna air tampak jelas di sekitar Perumahan Kemang Pratama, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi. Dampak dari perubahan itu diduga banyak ikan mati mengambang. "Kami masih melakukan investigasi," ucapnya.
Sekretaris Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi Muhammad Kurniawan mengatakan lembaganya meminta dinas terkait bersikap tegas mengenai pencemaran di Kali Bekasi. "Pencemaran sudah berulang kali terjadi," tuturnya.
Baca: Bekasi Selidiki Perubahan Warna Air Kali Bekasi Jadi Hijau-Biru
Ia menuturkan Dinas Lingkungan Hidup bisa menuntut perusahaan yang melakukan pencemaran terhadap Kali Bekasi. Namun, kata dia, pemerintah juga harus mempunyai bukti cukup kuat berdasarkan hasil uji laboratorium. "Namun beberapa kali hasil uji laboratorium tidak pernah dipublikasikan, seharusnya ada publikasi," katanya.
Kurniawan berujar persoalan lingkungan hidup bukan hanya untuk hari ini, tapi juga menyangkut pelestarian lingkungan ke depan. Pihaknya juga mendorong pemerintah daerah meningkatkan grade laboratorium lingkungan hidup. "Setidaknya, laboratorium bisa menganalisis 32 partikel dalam air," ujarnya.
ADI WARSONO