TEMPO.CO, Jakarta - Inspektur Jenderal Idham Azis bakal menduduki posisi Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya menggantikan Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan.
Meski Mabes Polri mengapresiasi kinerja Iriawan, terutama dalam penanganan keamanan di Jakarta dan baru-baru ini penggagalan penyelundupan sabu-sabu satu ton, masih banyak pekerjaan rumah yang ditinggalkan Iriawan di pos lamanya itu.
Salah satu yang menonjol adalah kasus penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, dengan air keras. Setelah 100 hari penyerangan itu, polisi belum berhasil mengungkap siapa pelaku penyerangan yang mengakibatkan mata Novel hingga saat ini belum berfungsi dengan baik.
Baca juga: Kapolda Metro Diganti, Benarkah Terkait Kasus Novel Baswedan?
Novel Baswedan diserang dua orang pengendara sepeda motor dengan air keras pada 11 April 2017. Novel kala itu baru selesai dari salat Subuh di masjid dekat rumahnya. Polisi mengaku kesulitan mengungkap kasus ini karena minimnya saksi dan bukti.
Iriawan membantah mutasi dirinya terkait dengan kasus Novel."Tidak ada (terkait dengan pengungkapan kasus Novel)," katanya di Jakarta, Kamis, 20 Juli 2017. Ia berharap penggantinya, Idham Azis, bisa mengungkap siapa penyerang Novel. "Nanti mudah-mudahan Kapolda Metro Jaya baru bisa mengungkap itu.”
Kasus lain yang masih menjadi pekerjaan rumah untuk Idham Azis adalah kematian mahasiswa Universitas Indonesia, Akseyna Ahad Dori. Setelah dua tahun berlalu, polisi hingga kini juga tak menemukan pelaku pembunuhan Akseyna. Dalam kasus ini, polisi juga mengaku belum menemukan bukti baru.
Perkara lain yang menanti ditangani Idham Azis adalah kasus percakapan berkonten pornografi yang diduga dilakukan Firza Husein dan pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Syihab. Rizieq, yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan masuk daftar pencarian orang, tak kunjung ditangkap polisi karena masih berada di Arab Saudi.
Adapun Idham Azis dikenal sebagai polisi yang berhasil meringkus gembong teroris asal Malaysia, Dr Azahari, pada 2005. Idham juga bukan sosok baru di Polda Metro Jaya. Pada 2009 ia menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum selama hampir satu tahun. Sebelumnya ia menjabat Kapolres Jakarta Barat pada 2008 hingga 2009.
JULI | MEIDIKA SRI WARDIANA