TEMPO.CO, Depok - Kepolisian Resor Kota Depok menangkapi para preman yang meresahkan warga di tempat-tempat umum, terutama di terminal dan stasiun kereta. Kepala Unit Kejahatan dan Kekerasan Polresta Depok Inspektur Satu Harun Royid mengatakan sasaran operasi Pekat Jaya adalah para pelaku kejahatan yang biasa memeras, menganiaya, dan mencuri.
"Operasi Pekat Jaya akan dilakukan sampai 9 Agustus. Fokusnya memang preman yang meresahkan," kata Harun, Rabu, 26 Juli 2017. Dalam operasi yang berlangsung di Terminal Depok hari ini, kata dia, pihaknya menangkap beberapa preman serta menyita ratusan botol minuman keras dan puluhan ciu yang telah dikemas dalam plastik.
Baca: Polisi Tangkap 49 Preman yang Kerap Resahkan Warga Depok
Menurut Harun, pelaku yang ditangkap dalam operasi hari ini adalah dua orang pelaku pemerasan sopir angkutan kota atau angkot. “Sedangkan sisanya adalah warga yang tidak mempunyai identitas,” ujarnya.
Polisi juga menangkap seorang perempuan, Mama Novi, yang kedapatan menjual minuman keras di warungnya di tengah area Terminal Depok. "Yang tidak punya identitas hanya dibina," tutur Harun.
Harun mengatakan Operasi Pekat Jaya bakal terus dilakukan jajaran Polres dan Polsek di Depok. Adapun sasarannya, kata Harun, adalah kawasan yang menjadi titik rawan kejahatan, seperti di terminal dan stasiun di Depok. "Di kedua tempat tersebut memang sering ada keluhan warga," katanya.
Baca juga: Polisi Tangkap Puluhan Remaja yang Sedang Pesta Ciu di Depok
Febriansyah, 27 tahun, warga Depok, mengatakan polisi harus tegas menindak para preman yang sering berbuat ulah. Menurut dia, seharusnya preman dibina sampai mereka tidak turun ke jalan kembali. "Mereka juga bisa melakukan tindak kriminal, seperti penodongan," ucap Harun.
IMAM HAMDI