TEMPO.CO, Jakarta - Larangan bagi pengendara sepeda motor melintas di jalan layang non-tol atau JLNT Casablanca karena kencangnya angin diindahkan para pengemudi ojek online. Mereka justru senang karena hawa menjadi sejuk gara-gara angin kencang. "Ah, enggak juga, angin kencang kan enak, udara panas begini (menjadi) sepoi-sepoi," ujar David, 35 tahun, salah seorang pengemudi Go-Jek yang sedang mangkal di dekat JLNT Casablanca kepada Tempo, Rabu, 26 Juli 2017.
Menurut David, kondisi angin di jalan layang sama saja dengan jalan di bawahnya. “Sama saja soal angin kencang, malah enak," ucapnya. Karena itu, David dan pengemudi ojek lain merasa angin kencang di JLNT tidak membahayakan mereka.
Baca: Alasan Sepeda Motor Dilarang Masuk ke JLNT Casablanca
David mengaku sering melewati JLNT Casablanca untuk menghindari kemacetan dan mengejar target penumpang. Ia menilai pengendara motor lebih baik diperbolehkan melewati jalan layang untuk mengurangi kemacetan. "Seharusnya motor boleh lewat atas," ujarnya
Selain itu, David menyayangkan polisi yang hanya menjaga di akses keluar. Ia menuturkan merasa dijebak karena tidak adanya polisi di akses masuk JLNT Casablanca. Sehingga mereka ditilang saat keluar. "Kalau memang enggak boleh, jaganya di sana, jangan di sini. Itu kan seakan-akan emang umpan, di sana enggak dijaga, di sini dicegat," tuturnya.
Baca: Jokowi Soal JLNT: Silakan Pilih Atas atau Bawah
Rizal, 26 tahun , pengemudi Go-Jek lain, merasa polisi sengaja memancing para pengendara motor melewati jalan layang non-tol itu. Sebab, para pengendara tersebut mengikuti satu motor yang melintas di jalan layang tersebut, tapi tidak ditilang polisi."Itu motor naik, yang lain pada naik semua. Dia di sana enggak ditilang (satu orang yang dianggap memancing), dilewatin, yang di belakang-belakangnya tuh (ditilang)," katanya.
Berdasarkan pantauan Tempo, Rabu, 26 Juli 2017, jalan layang yang menghubungkan Tanah Abang dan Kampung Melayu itu masih dilalui beberapa pengendara sepeda motor. Alasannya, mereka tidak tahu dan tidak melihat rambu dilarang melintas.
Baca: Digugat, Begini Nasib Fly Over Casablanca Versi Pamulang
Jack, 38 tahun, warga Tangerang, mengatakan baru pertama kali melewati jalan layang tersebut dan ia tidak melihat rambu yang terpasang."Karena tidak kelihatan rambunya, karena buru-buru," katanya. Senada dengan Jack, Husen, 40 tahun, menyatakan tidak mengetahui adanya rambu larangan motor dilarang melewati jalan layang.
Akibatnya, para pengendara sepeda motor yang masih nekat melintasi JLNT Casablanca ditilang petugas kepolisian. Banyak pengendara mengaku tidak melihat rambu larangan yang terpasang di dekat jalan layang.
WULAN NOVA S.