TEMPO.CO, Jakarta - Ketua RT 04 RW 018, di Jalan Pluit Muara Karang Cantik Jakarta Utara, Pius Arianto, 58 tahun mengatakan rumah yang dijadikan sebagai tempat penyimpanan 300 kilogram sabu sudah lama kosong.
"Rumahnya sudah lama kosong, kemudian pemiliknya berpindah tangan juga. Dulu seorang ibu tua. Sekarang sih, informasi sudah dijual ke orang lain. Orang lain inilah yang menyewakan," kata Pius menceritakan tentang kepemilikan rumah tua tersebut, Rabu malam, 26 Juli 2017.
Baca: BNN Gerebek Rumah di Pluit, 256 Kg Sabu Disita
Rumah tersebut masih berbentuk seperti aslinya, yang hanya memiliki satu lantai. Berbeda dengan rumah disekelilingnya yang telah dirombak menjadi dua lantai lengkap dengan balkon dan cat temboknya yang lebih modern.
Pius melanjutkan, rumah itu tampaknya sudah disewa setelah pemiliknya melepaskan papan pengumuman sewa. Namun setelah papan itu diturunkan, tak ada aktivitas sama sekali di rumah tersebut. "Belum ada tanda-tanda penghuni baru datang seperti orang pindah rumah, ada tempat tidur dan perabotan lain. Ini sama sekali enggak ada,” katanya.
Baca: Tito Karnavian Ungkap Rute Penyelundupan Narkoba 1 Ton
Masyarakat justru dikejutkan, saat Rabu sore, sekitar pukul 17.30, petugas BNN memberitahukan ke posko kalau ada penggerebekan di daerah ini. “Mobil berikut mesin dan tersangka itu dibawa kemari," kata Pius sambil menunjuk sebuah truk engkel box milik tersangka yang terparkir di samping rumah. "Muatan dibuka, semua disusun dalam rak itu. Yang tersisa dari rumah kosong cuma rak. Rak sudah ada, pengisian baru tadi."
Baca: Kapolri Evaluasi Pengamanan Laut Jawa Pasca Temuan 1 Ton Sabu
Sabu tersebut disimpan di mesin pemoles sepatu. “Mesin itu ada 8 koli.Tiap mesin itu ada 32 bungkus. 1 bungkus lebih kurang 1 kilo lebih," kata Pius. Mesin berwarna hijau tersebut cukup besar, hingga memungkinkan untuk menyembunyikan 32 bungkus sabu.
Masyarakat berduyun-duyun ke rumah itu untuk menyaksikan lebih dekat. Saat kedua pelaku yang dibawa petugas keluar dari rumah menuju mobil, seorang warga Pluit melampiaskan kekesalan lalu meninju salah satu pelaku sambil berkata, "Kurang ajar, Lu." Teman wanita dari kedua pelaku turut serta dibawa petugas, namun belum diketahui peran dalam jaringan narkoba ini.
Baca: Tito Karnavian: Jika Perlu Tembak di Tempat Penyelundup Narkoba
Penyelupan sabu diduga berasal dari Cina melalui jalur laut. Penangkapan dilakukan dipertigaan Pluit Raya. Rumah sewaan diduga akan menjadi gudang.
MARIA FRANSISCA