TEMPO.CO, Jakarta -Kematian akibat bunuh diri vokalis band Linkin Park, Chester Bennington, mengguncang dunia. Jutaan pengagumnya menangisi kematiannya. Di Indonesia, kasus bunuh diri teranyar dan menyentak kemanusiaan kita terjadi pada dua wanita, kakak-adik di Bandung. Mereka meloncat bersama dari Lantai 5 A Apartemen Gateway di Jalan Ahmad Yani Nomor 699, Kota Bandung, Senin, 24 Juli 2017.
Psikiater Nova Riyanti Yusuf mengatakan seseorang yang berencana bunuh diri biasanya menunjukkan tanda-tanda berupa perubahan drastis pada sikap dan tingkah lakunya. “Tanda-tanda itu di antaranya lebih pendiam, sering menyendiri, membagi-bagikan barang kesayangan, dan minta maaf kepada semua kenalannya,” katanya saat menuliskan opininya di rubrik Pendapat Koran Tempo edisi Kamis, 28 Juli 2017.
Baca: Iriawan Dimutasi ke Mabes Polri, Ini Pesannya untuk Rizieg FPI
Dalam kasus Bennington, kata Nova, karya seni memang dapat menjadi media penyampaian kegelisahan. Apalagi, lirik-lirik lagu Linkin Park menyuarakan berbagai emosi dan perasaan terkelam manusia. “Tanda-tandanya yang paling melekat adalah saat menggelar konser terakhir. Chester tampak menangis saat meleburkan diri dalam lautan penggemar,” tulisnya. Chester terlihat memeluk, menggenggam, dan mengucapkan terima kasih kepada penggemarnya.
Bunuh diri bisa dipicu oleh keinginan mengimitasi perilaku serupa. Kepergian Chester erat dikaitkan dengan bunuh diri Chris Cornell, vokalis Soundgarden dan Audioslave, karena Chester berteman baik dengannya.
Selengkapnya baca di sini.
INDONESIANA | ISTI