TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap sindikan pencuri Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dengan modus mengganjal mesin tarik tunai. Dua dari enam tersangka pelaku ditangkap di kawasan Gunung Putri, Kamis, 27 Juli 2017. Mereka adalah Adison, 21 tahun, dan Indra Winata (28). Sedangkan, empat lainnya, yakni Dian, Dayan, Ripun dan Dewo, telah masuk dalam daftar pencarian orang Polresta Depok.
"Modusnya mengganjal mesin ATM, dan mengambil kartu ATM korbannya yang nyangkut," kata Wakil Kepala Polresta Depok Ajun Komisaris Besar Faizal Ramadhani Faizal, Jumat, 28 Juli 2017. Komplotan Adison diduga berhasil menggasak Rp120 juta duit nasabah Bank BRI dari kartu ATM milik Nina Siti Rumiah, 52 tahun.
Baca:
Pencuri Kartu ATM Modus Kartu Tertelan Ditangkap ...
Mesin ATM CIMB Niaga di Depok Nyaris Dibobol Maling
Menurut Faizal, dalam melancarkan aksinya komplotan itu berbagi peran. "Mereka digerakan Dian, kapten komplotan asal Palembang." Mereka membuat nomor layanan BRI palsu, yang ditempelkan di mesin ATM, yang menjadi sasarannya.
Setelah kartu ATM korban tersangkut, seorang dari mereka akan berpura-pura membantu mengarahkan agar korban langsung menelpon nomor layanan yang mereka tempel. Setelah nomor itu dihubungi, tersangka lainnya yang menerima telepon akan menggiring korban untuk memberitahu nomor pin, dengan alasan untuk memblokir. "Indra bertugas membujuk korban agar menelpon ke nomor palsu call center BRI, yang mereka pasang di mesin ATM." Polisi sedang menyelidiki di mana saja komplotan itu menggunakan modus seperti itu.
Baca juga:
Djarot Larang Warga Jakarta Selfie di Simpang Susun Semanggi
Perbaikan Dilakukan Selama Uji Coba Simpang Susun Semanggi
Polisi mengungkap kasus ini setelah korban melaporkan kehilangan uang setelah kartunya tertelan di ATM BRI Perumahan Pelni, Sukmajaya, Depok, 15 Juli lalu. Polisi menyelidiki rekaman kamera pengawas yang ada di ATM. "Kami berharap bank lebih mengawasi ATM mereka, karena menjadi sasaran kejahatan." ATM yang sepi di kawasan Depok-Bogor, menjadi komplotan Dian.
Dari hasil penggerebegan markas tersangka, polisi menemukan jaket ojek online yang dibeli tersangka Indra untuk kamuflase. Indra membeli jaket dari pengemudi ojek online seharga Rp200 ribu.
Simak:
Pengojek Online Dikeroyok Sopir Angkutan Kota Bekasi
Calon Jamaah Umrah Geruduk First Travel, Minta Uang Dikembalikan
Indra mengaku baru dua kali mencuri dia ATM dengan modus mengganjal lubang mesinnya. Aksi pertamanya dia lakukan bersama Andison, berhasil menggasak Rp7 juta dari kartu ATM di lokasi mesin ATM yang sama di Perumahan Pelni. "Di sana sepi," ujarnya.
Ia mengungkapkan dari ATM korban keduanya, setiap anggota komplotan mereka baru kebagian Rp2 juta. Duit itu di transfer ke ATM milik Dian, sang kapten. "Baru kebagian Rp 2 juta setiap anggota," ujarnya.
Simak pula:
Pemprov DKI Akan Sambung Pulau C dengan Kawasan Dadap Tangerang
Merugi, 5 Kantor Cabang Bank DKI di Luar Pulau Jawa Akan Ditutup
Manager Pemasaran Cabang BRI Depok Prima Imanuddin mengatakan tindakan komplotan Dian termasuk kejahatan dengan modus yang baru. Soalnya, komplotan ini melakukan vandalisme dengan menutup nomor layanan BRI dengan kontak palsu. "Nomor call center BRI yang asli 14017. Seluruh Indonesia sama."
Prima mengatakan untuk mencegah penipuan setiap nasabah diminta tidak menyebutkan nomor pin kepada orang lain, bahkan karyawan BRI sekali pun. Selama pin dirahasiakan, BRI menjamin tidak akan membocorkannya. “Jika kartu ATM tertelan, tinggalkan saja. Jangan sekali-kali memberikan nomor pin ke orang lain."
IMAM HAMDI