TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan jembatan Simpang Susun Semanggi telah rampung. Saat ini pemerintah telah mengoperasikan jembatan untuk diuji coba. Pengoperasiannya hanya pada pukul 06.00-22.00. Namun, pada 10-17 Agustus 2017, uji coba dihentikan dan jembatan ditutup secara total. “Penutupan dilakukan untuk persiapan sebelum diresmikan Presiden Joko Widodo,” kata Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Sigit Wijiyatmoko, Selasa, 1 Agustus 2017.
Menurut Sigit, penutupan itu telah diputuskan dalam rapat bersama Dinas Bina Marga DKI, Dirlantas Polda Metro Jaya, dan Wika sebagai kontraktor. “Perlu ada sterilisasi dan finalisasi untuk peresmian,” kata Sigit.
Sigit mengatakan, setelah peresmian, Simpang Susun Semanggi akan dioperasikan secara penuh. Uji coba dimulai pada 28 Juli 2017 dan jembatan open traffic pukul 06.00-22.00. Sedangkan pada 22.00-05.00 Dinas Perhubungan melakukan traffic counting. "Pengamatan perilaku pengemudi, melakukan evaluasi terhadap kelengkapan rambu dan rekayasa lalu lintas," katanya.
Baca: Simpang Susun Uji Coba, Sandi Ucapkan Selamat kepada Ahok-Djarot
Untuk kelengkapan rambu, Sigit mengungkapkan, awalnya hanya terpasang larangan kendaraan roda dua melintas di jembatan. Namun ada masukan larangan itu juga harus berlaku untuk kendaraan roda tiga dan gerobak. "Masukan lagi pejalan kaki juga dilarang. Nah ini yang kami lengkapi," katanya.
Simpang Susun Semanggi memiliki panjang 1,8 kilometer dan menghubungkan lalu lintas dari Grogol ke Blok M tanpa melalui kolong Semanggi. Infrastruktur ini juga menghubungkan Cawang langsung dengan Jalan MH Thamrin.
Simpang Susun Semanggi dibiayai dari kompensasi pelampauan koefisien luas bangunan (KLB) yang diajukan pengembang, PT Mitra Panca Persada. Pemerintah DKI menetapkan nilai kompensasi tersebut sebesar Rp 360 miliar. Perusahaan ini ingin menambah ketinggian gedung yang mereka buat.
FRISKI RIANA