TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat baru saja menyelesaikan kunjungan kerja di Moskow. Dia mendatangi ibu kota Rusia itu untuk menandatangani memorandum kerja sama sister city antara pemerintah Kota Moskow dan pemerintah DKI Jakarta periode 2017-2019.
Dalam kunjungannya itu, Djarot sangat terkesan dengan pembangunan infrastruktur yang menunjang transportasi massal bagi penduduk kota. "Integrasi jalannya bagus, saya melihat pusat pengendalian transportasi kota Moskow yang meng-cover seluruh mobilitas orang keluar masuk kota Moskow," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Rabu, 9 Agustus 2017.
Djarot menyebutkan setidaknya ada 24 juta jiwa keluar-masuk Moskow saban hari. Meskipun mobilitas tinggi, namun semua berjalan teratur. Begitu juga dengan arus lalu lintas. Pengguna jalan mentaati peraturan meski tidak ada petugas yang berjaga. "Setiap orang yang melakukan pelanggaran ada datanya. Di sana masalah lalu lintas langsung ditransfer dendanya ke pemilik kendaraan," ujar Djarot.
Baca: Jakarta dan Rotterdam Lanjutkan Program Sister City
Di Moskow, kata Djarot, pejalan kaki mendapat tempat terhormat. Ini bisa dilihat dari keberadaan trotoar yang sangat lebar dan nyaman. Mobilitas penduduk pun menjadi lebih mudah. Djarot berharap bisa membangun trotoar semacam itu di Jakarta. "Tidak ada toleransi. Trotoar yang panjangnya sekitar 35 ribu kilometer akan kami buat lebih baik. Dan sekarang adalah bulan tertib trotoar akan buat kita lebih bersih, bersih dari sepeda motor," ujar Djarot.
Kerja sama sister city Jakarta-Moskow, menurut Djarot, meliputi sejumlah bidang. Di antaranya, preservasi dan popularisasi situs-situs kebudayaan, pembangunan dan pengelolaan sistem transportasi umum perkotaan, pendidikan dan pelatihan profesional, kebudayaan, olahraga, dan pariwisata.
LARISSA HUDA