TEMPO.CO, Jakarta -Dalam peringatan HUT Pramuka 2017, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nasional menggelar Raimuna Nasional XI di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur. Dalam sambutannya, Ketua Kwartir Nasional Adhyaksa Dault mengatakan anggota Pramuka peserta Raimuna bakal menjadi generasi terbaik yang akan membawa kejayaan bangsa di masa mendatang.
"Dua puluh tahun lagi mereka akan berusia 36-45 tahun. Saat itulah, di tahun 2037 dan seterusnya, jika masih diberikan kesempatan hidup, masyarakat akan melihat kejayaan Indonesia," kata Adhyaksa, Senin, 14 Agustus 2017.
Adhyaksa mengatakan generasi Pramuka saat ini adalah anak muda pilihan. Mereka ditempa dan digembleng dengan berbagai kegiatan yang membuat mereka mampu bertahan di manapun dan dalam kondisi apapun. Dia meyakini, di antara peserta Raimuna akan ada yang menjadi orang besar, seperti pengusaha, bupati, wali kota, gubernur, jenderal, menteri bahkan presiden di masa mendatang.
"Jadilah orang besar pada hakikat. Bukan orang besar pada jabatan yang ketika jabatannya hilang, maka hilang pula rasa sayang dan hormat orang lain padanya," kata dia.
Baca: Di Depan Jokowi, Adhyaksa Sindir Dana Kwarnas Pramuka Telat Cair
Menurut Adhyaksa, peserta Raimuna ini adalah anak-anak muda yang tidak pernah absen bergotong-royong bersama penduduk di kampung-kampung. "Selama jantung anggota Gerakan Pramuka masih berdetak, selama itu pula Indonesia tidak akan retak,” katanya. “Kalaupun Indonesia retak, maka merekalah perekatnya.”
Selama perhelatan Raimuna Nasionap pada 13-21 Agustus 2017, Adhyaksa berpesan agar para peserta mengikuti semua aturan yang ada di bumi perkemahan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak merokok. Penting bagi Pramuka untuk mengerti mengenai segala hal tentang daerah asalnya. Pramuka juga harus mampu cair untuk saling memperdalam budaya daerahnya dan daerah lain, termasuk wawasan nasional dan internasional.
Dalam momentum HUT Pramuka 2017 ini, Adhyaksa berpesan agar Pramuka menjalankan ibadah sesuai agama masing-masing dan tidak meninggalkan ibadah. Mereka diingatkan untuk mengingat Dasa Darma dan Tri Satya Pramuka. "Ingat kata Bung Karno, Indonesia adalah negara yang bertuhan," ujarnya.
ANTARA