TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, bergerak cepat setelah mendapatkan laporan bahwa ada warga Bekasi yang suspect flu burung. Namun, hasil penelitian di laboratorium menunjukkan, pasien atas nama Sudiarti negatif flu burung.
"Pasien menderita pneumonia berat, penyakit yang menyerang organ pernapasan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezi Sukrawati, Minggu, 20 Agustus 2017.
Baca juga: Hati-hati Flu Burung Mengintai pada 2017
Dezi mengakui, tanda-tanda penyakit tersebut sangat mirip dengan flu burung. Oleh karena itu, petugas meneliti dengan betul penyakit yang diderita warga Gang Gamprit, Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondok Gede, tersebut. "Hasilnya keluar kemarin, bahwa pasien negatif flu burung," ujar dia.
Dezi mengakui dugaan awal bahwa pasien menderita flu burung. Sebab, selain tanda-tanda yang mengarah ke flu burung, pasien di rumahnya juga memelihara unggas. Otomatis setiap hari kontak langsung dengan unggas. "Ketika masuk rumah sakit, pasien dirawat di ruang isolator, karena khawatir menular," kata Dezi.
Baca Juga:
Baca juga: Flu Burung di Kabupaten Bandung, 15 Ribu Vaksin AI Disiapkan
Tapi, kata dia, setelah hasilnya negatif, pasien dipindahkan ke ruang rawat biasa. Ia mengatakan, saat ini pasien masih dalam perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Sulianti Saroso, Jakarta Utara, setelah dirujuk dari rumah sakit swasta di Kota Bekasi.
Dezi menambahkan, pihaknya meminta masyarakat mewaspadai ancaman terjangkitnya infeksi flu burung di wilayahnya. Masyarakat diimbau rutin memeriksakan hewan unggas kesayangannya kepada dokter hewan, menjaga kebersihan kandang serta tempat makan-minum hewan. "Agar unggas yang dipelihara bebas dari ancaman infeksi flu burung," katanya.
ADI WARSONO