TEMPO.CO, Jakarta - Kemacetan yang menggila pada pagi hari di ruas jalan tol Cikampek antara Bekasi Barat hingga Cawang membuat Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek mengusulkan adanya pembatasan kendaraan di ruas tersebut. Sistem yang diwacanakan untuk dipilih adalah ganjil genap.
Sistem ganjil genap akan menyaring kendaraan yang masuk melalui pintu tol Bekasi Barat menuju Cawang. Sistem ini jika terlaksana akan diterapkan hanya pada pagi hari yaitu mulai pukul 06.00-09.00. Sistem ini diterapkan berdasarkan kalender, jika tanggal ganjil maka kendaraan yang melintas hanyalah yang berplat nomor ganjil dan sebaliknya.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Bambang Prihartono mengatakan rencana penerapan ganjil genap di Tol Cikampek bukan semata untuk mengatasi kemacetan di ruas tol akibat pembangunan proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) serta Tol Elevated di koridor tol Jakarta-Cikampek, melainkan juga untuk "memaksa" pengendara kendaraan pribadi supaya beralih ke transportasi umum.
Baca: Ganjil-Genap Bekasi-Cawang BPTJ: Perlu Tempat Parkir di Bekasi
"Tujuan makronya itu. Sekarang kan lagi macet-macetnya jadi psikologis orang capek dan jadi nge-push mereka untuk pindah ke angkutan umum," ujar Bambang. Menurut dia, kapasitas kendaraan yang masuk tol Cikampek-Jakarta sudah berlebih. Lalu lintas harian rata-rata ruas tol Jakarta Cikampek mencapai 82 ribu kendaraan per hari. Sedangkan, kata dia, kapasitas optimalnya hanya 64 ribu kendaraan per hari.