TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Daerah Pasar Jaya akan merevitalisasi 16 pasar rakyat bersubsidi hingga akhir tahun ini. Pasar-pasar itu akan terus diresmikan hingga pengujung tahun dan akan terus bertambah hingga menjadi 35 pasar pada 2018.
"Kami memang kerja cepat banget, (pengerjaan) bangunannya dimulai Desember 2016," kata Direktur Utama Perusahaan Daerah Pasar Jaya Arief Nasrudin setelah meresmikan Pasar Walang Baru, Koja, Kamis, 24 Agustus 2017.
Baca: Djarot Resmikan Pasar Walang Baru, Pedagang Minta...
Pembiayaan revitalisasi pasar menggunakan penyertaan modal daerah sebesar Rp 340 miliar pada 2016-2017. "Dana yang digunakan rata-rata setiap pasar Rp 12 miliar dikalikan 16 (pasar)," ujar Arief.
Pembangunan pasar rakyat bersubsidi, kata Arief, merupakan salah satu program sistemik pemerintah DKI untuk penguatan pangan supaya inflasi tetap terjaga. Tahun lalu, PD Pasar Jaya telah meresmikan lima pasar rakyat. Tahun ini, rencananya sebanyak 16 pasar akan diresmikan.
Baca juga:
DKI Ingin Pasokan Beras Langsung dari Banten
Hampir Seribu Orang Terlantar di Kota Bekasi Sepanjang 2017
Sisanya, PD Pasar Jaya akan meresmikan 14 pasar rakyat, termasuk pasar rakyat yang ada di kawasan Petojo, Jakarta Pusat, yang sempat terhambat karena ada bangunan cagar budaya di dalamnya. Arief menjamin pada 2019 semua pasar di Jakarta akan layak dikunjungi.
Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat meresmikan Pasar Walang Baru, Kamis, 24 Agustus 2017. Pasar ini merupakan satu dari 16 pasar rakyat yang dibangun PD Pasar Jaya. Pasar itu dibangun sejak Desember tahun lalu. Untuk memancing pembeli, bagian lantai atas memiliki sarana olahraga, pusat jajanan, tempat karaoke keluarga, dan fasilitas lain. Pasar itu memiliki 181 kios dan los. Saat ini, kios yang terisi baru 114 unit.
LARISSA HUDA