TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri harus merelakan sepasang sepatu miliknya hilang setelah menjadi saksi dalam acara nikah massal yang digelar Partai Kebangkitan Bangsa di Kantor Urusan Agama Menteng, Jakarta Pusat.
Akibatnya, Hanif harus menunda kepergiannya ke acara berikutnya. Sembari menunggu ajudan mencari sepatu yang raib, ia menunggu di warung seberang KUA menggunakan sandal pinjaman. "Sepatu tadi taruhnya lupa, lagi dicari sama ajudan," kata Hanif, Jumat, 25 Agustus 2017. Ketika ditanya sandal siapa yang ia kenakan, Hanif mengatakan, "Tadi pinjam orang."
Politikus PKB ini datang ke acara nikah massal bertajuk “PKB Mantu”. "Saya diundang oleh teman-teman menjadi saksi nikah," katanya. Ia merasa perlu hadir ke acara ini karena menganggap kegiatan ini penting. Sebab, nikah massal tersebut menyangkut hak-hak warga negara. “Sehingga keluarga dan anak-anak menjadi lebih jelas statusnya."
Dalam acara ini Hanif menjadi saksi untuk lima pasangan. Acara nikah massal ini diikuti oleh pasangan yang sudah menikah beberapa tahun dengan usia yang juga bermacam-macam. Ada yang sudah 52 tahun tinggal bersama, ada yang sudah pernah menikah, dan ada yang baru menikah. “Karena faktor ekonomi mereka tidak mencatatkan pernikahannya di KUA,” ucap Hanif sambil duduk santai di warung kopi.
Hanif mendukung acara nikah massal digelar secara rutin. Perempuan Bangsa dari PKB sebagai penyelenggara acara ini menikahkan 103 pasang pengantin. Pendaftaran calon pengantin dibuka pada 10-24 Agustus 2017. Resepsi akan dilaksanakan di aula gedung Pegadaian, Jakarta Pusat. Panitia juga menyiapkan mahar, suvenir, dan door prize bagi para peserta.
MARIA FRANSISCA