TEMPO.CO, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa menggelar acara nikah massal di KUA Menteng Jakarta Pusat. Acara yang diberi nama PKB Mantu ini diikuti oleh 103 pasangan. Mayoritas peserta nikah massal ini adalah pasangan yang sudah lama menikah tapi belum mendapat pengesahan dari Pengadilan Agama dan KUA.
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar yang hadir dalam acara nikah massal 'PKB Mantu' menyatakan partai menggelar kegiatan ini sebagai respons terhadap keinginan masyarakat yang tidak mampu membayar biaya nikah di KUA.
Baca juga: Ribuan Pasutri Nikah Massal di Purwakarta
“Nah, dalam kesempatan ini PKB membantu mendorong mereka agar pernikahan mereka legal, " kata Muhaimin yang akrab disapa Cak Imin, Jumat, 25 Agustus 2017.
Menurut Cak Imin, anyak pasangan yang terpaksa hidup tanpa buku nikah resmi. Alasannya, kata Muhaimin, karena disamping tidak tahu caranya dan mereka juga tidak punya biaya untuk menikah di KUA. Karena itu, Cak Imin, mendorong kepala desa, pak lurah, untuk mengesahkan pernikahan warganya.
Baca juga: Nikah Massal Unik, Pakai Traktor dan Kuda
Melalui sayap organisasi, Perempuan Kebangsaan, PKB menyediakan berbagai fasilitas terhadap 103 pasangan yang telah terdaftar, "Kami fasilitasi mas kawinnya, seragamnya, pestanya." Acara resepsi bakal digelar di Gedung Pegadaian jam dua siang. Setiap pasangan memegang bunga yang terbuat dari uang lembaran sebagai salah satu barang yang diberikan oleh panitia.
Muhaimin menyatakan bahwa acara nikah massal ini bukanlah yang pertama yang digelar PKB. "Ini kita laksanakan secara periodik sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Setahun ini sudah 3 kali. Hari ini alhamdulilah sudah 103 pasangan."
Baca juga: Ratusan Buku Nikah Dicuri dari KUA Cirebon, Aksi Teroris?
Cak Imin juga bersedia menjadi saksi pernikahan bagi beberapa pasangan. Syarifuddin, 46 tahun dan Rukia Abdurahman misalnya. Pasangan yang sudah melakukan nikah siri pada tahun 1988 menyatakan sangat bersyukur. "Senang banget yang jadi saksinya orang penting. Sedangkan saya bukan orang penting, orang pinggir kali. Bersyukur banget. " kata Rukia yang tinggal di daerah Pasar Minggu dan telah memiliki satu orang anak.
MARIA FRANSISCA