Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dinas Sosial Diperintahkan Bawa Penderita Gangguan Jiwa ke Panti  

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengunjungi orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) dan orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ) di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3, Jakarta Barat, 30 Agustus 2017. TEMPO/Larissa
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengunjungi orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) dan orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ) di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3, Jakarta Barat, 30 Agustus 2017. TEMPO/Larissa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan masih banyak masyarakat yang tidak peduli terhadap orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Karena itu, Djarot meminta Dinas Sosial mengambil peran dalam penanganan orang dengan gangguan kejiwaan tersebut.

"Saya perintahkan Dinas Sosial agar siapa pun yang ditemukan di jalan harus diambil dan diangkat ke panti laras ini," ujar Djarot di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3, Jakarta Barat, Rabu, 30 Agustus 2017.

Djarot meminta Dinas Sosial tidak pandang bulu dalam menangani penderita gangguan kejiwaan meskipun 75 persen di antaranya berasal dari luar Jakarta. Apalagi, kata Djarot, kebanyakan dari mereka tidak membawa identitas, bahkan tidak mengenal diri sendiri. "Yang penting dirawat dulu di sini, mereka itu saudara kita," ucapnya.

Baca juga: Penderita Gangguan Kejiwaan Juga Butuh Empati

Djarot pun merasa miris karena masih banyak orang yang menangani gangguan jiwa dengan cara dipasung atau dikurung. Dia menilai cara tersebut sama saja menganggap martabat manusia lebih rendah dari hewan. Bahkan, kata Djarot, tak jarang keluarga justru membuang ketimbang merawatnya.

Selain itu, Djarot mengaku kerap jengkel dengan tindakan seperti itu. Karena itu, dia meminta masyarakat tidak memperlakukan penderita gangguan jiwa dengan sikap tidak baik, seperti diperolok-olok atau malah dirisak. Jika hal tersebut terjadi, Djarot menyebut pengolok-olok itu sama-sama tidak waras.

"Kita harus bantu mereka pulih, jangan malah digoda. Ini saya jengkel. Kalau seperti ini, yang tidak normal itu Anda. Sing edan itu sampeyan," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Djarot, orang yang tidak mempunyai jiwa kepedulian berarti tidak punya nilai kemanusiaan karena tidak peduli terhadap orang lain. Djarot pun mengimbau minimarket memasok produk-produk dari warga binaan sosial sebagai bentuk kepedulian terhadap OMDK dan OMDJ.

"Saya juga bilang agar para dermawan dan relawan ambil produk mereka dan dapat nilai lebih karena dikerjakan secara khusus di panti dan melakukan nontunai. Saya mengetuk dermawan dan relawan ambil produksi panti laras ini nilai yang lebih," tuturnya.

Upaya Dinas Sosial menjangkau para penderita gangguan kejiwaan itu bisa dilihat dari akun Facebook-nya. Salah satunya penjangkauan yang dilakukan Suku Dinas Sosial Jakarta Timur pada Rabu, 30 Agustus lalu.

Di akun itu, dituliskan petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial sedang membawa penderita gangguan kejiwaan yang ada di jalan ke panti sosial di Cipayung, Jakarta Timur.

 LARISSA HUDA | JH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

39 hari lalu

Seorang pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) menunjukkan jari yang telah dicelupkan tinta  saat simulasi Pemilu 2024 di Pondok Rehabilitasi Sosial Zamrud Biru, Mustikasari, Bekasi, Jawa Barat, Selasa 13 Februari 2024. Simulasi ini untuk memberikan edukasi kepada pasien ODGJ yang memiliki DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan berdasarkan data KPU Kota Bekasi terdapat 1.095 ODGJ yang memilki hak suara pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

Psikolog mengatakan umumnya gejala awal orang dengan gangguan jiwa ialah perubahan emosi maupun perilaku yang mendadak dan cenderung ekstrem.


Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

40 hari lalu

Warga binaan duduk saat menggu panggilan untuk memberikan suara pada pemilu 2024 di TPS 021 dan TPS 022 yang berada di lingkungan Panti Bina Laras Sentosa 3, Jakarta Barat, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 250 pemilih berstatus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sekaligus warga binaan Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3 memberikan suara pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

Psikolog menjelaskan ada tiga faktor penyebab gangguan jiwa, mulai dari keturunan hingga paparan lingkungan.


Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

41 hari lalu

Seorang pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) Pondok Rehabilitasi Sosial Jamrud Biru menunjukkan surat suara pada Pemilu 2024 di TPS 049 Mustikasari, Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 97 pasien ODGJ Jamrud Biru yang memiliki DPT (Daftar Pemilih Tetap) menggunakan hak suara pada Pemilu 2024 di 8 TPS. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

Jangan menuntut ODGJ yang sudah dinyatakan pulih dengan obat untuk kembali hidup sempurna. Ini yang perlu dipahami keluarga pasien.


Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

43 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

Apa saja layanan psikologis yang disediakan sejumlah rumah sakit melayani para caleg stres dan depresi akibat gagal dalam Pileg 2024?


Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

44 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

Psikiater menuturkan gangguan mental setelah Pemilu 2024 dapat memperparah kondisi pemilik komorbid. Ini yang perlu dilakukan.


Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

49 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

Menjelang Pemilu 2024, beberapa kota termasuk DKI Jakarta dan Cianjur sediakan layanan kesehatan jiwa bagi caleg stres karena gagal terpilih.


RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

49 hari lalu

RSKD Duren Sawit. Foto : X
RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

Dinkes DKI Jakarta mengantisipasi penanganan caleg alami gangguan jiwa pasca Pemilu 2024, rujukan di RSKD Duren Sawit.


Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

51 hari lalu

Evakuasi mayat perempuan dalam sebuah kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Selasa, 16 Januari 2024. Sumber: Istimewa
Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polres Fakfak masih menyelidiki kasus mayat dalam kontainer ini soal bagaimana korban masuk ke peti kemas.


Ketua KPU: Orang dengan Gangguan Jiwa Dapat Hak Pilih

21 Desember 2023

Ketua KPU Hasyim Asy'ari saat mengumumkan penetapan pasangan Capres dan Cawapres di Kantor KPU, Jakarta, Senin, 13 November 2023. KPU menetapkan tiga pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yaitu; Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, serta Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming untuk Pemilu serentak 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ketua KPU: Orang dengan Gangguan Jiwa Dapat Hak Pilih

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan teknis keterlibatan masyarakat dalam Pemilu 2024, khususnya pemilih yang ODGJ.


Kemenko PMK: Tak Cuma Stunting, Kesehatan Jiwa Juga Perlu Perhatian Khusus

12 Desember 2023

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Kemenko PMK: Tak Cuma Stunting, Kesehatan Jiwa Juga Perlu Perhatian Khusus

Kemenko PMK menyebut isu-isu terkait kesehatan jiwa seharusnya menjadi salah satu isu sentral seperti halnya stunting karena berhubungan dengan SDM.