TEMPO.CO, Bekasi - Jasa Marga akan menerapkan sistem contra flow atau melawan arus sebagai solusi macet menjelang rest area pada saat arus balik libur Idul Adha. Puncak arus balik libur panjang di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek diprediksi terjadi pada Ahad malam, 3 September 2017 dengan jumlah lalu lintas kendaraan mencapai 97 ribu.
Direktur Utama PT. Jasa Marga Tbk, Desi Arryani mengatakan sejumlah tempat peristirahatan atau rest area menjadi perhatian utama karena memicu kemacetan panjang. "Akibat antrean masuk ke rest area terjadi penyempitan lajur," kata Desi ketika meninjau Gerbang Tol Cikarang Utama, Jumat, 1 September 2017. Hal itu terlihat ketika arus balik pada Lebaran Idul Fitri dua bulan lalu.
Menurut Desi, pada saat sistem contra flow diberlakukan, satu lajur di jalur berlawanan akan dipakai sementara dengan memasang rambu kerucut sebagai pembatas. "Kami koordinasi dengan kepolisian penerapan itu," kata dia.
Baca: Ini Jalur Alternatif Saat Jalan Tol Cikampek Macet Parah
Menurut dia, contra flow pada arus balik menjadi contra paling panjang. Yaitu mulai dari kilometer 66 hingga kilometer 33. Artinya, ada empat rest area yang dilewati pengguna jalan tol, yaitu di kilometer 62, 52, 42, dan 32.
Jasa Marga juga menyiapkan 31 gardu tol untuk mengantisipasi kepadatan. Simulasi lain, kata dia, pihaknya bakal melakukan rekayasa lalu lintas. Jika antrean di GT Cikarang Utama penuh, maka kendaraan akan dialihkan ke GT Cikarang Barat 3, kemudian masuk kembali ke GT Cikarang Barat 2, dengan tarif yang sama.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Sugihardjo mengatakan, pergerakan arus mudik lebaran Idul Adha cenderung ke arah selatan atau ke Bandung via Tol Cipularang. "Lonjakan di sana bisa mencapai 40 persen, berbeda dengan Idul Fitri, paling banyak mengarah ke Cipali," katanya.
ADI WARSONO