TEMPO.CO, Tangerang - Security Rescue & Fire Senior Manager Bandara Soekarno- Hatta, Tommy Bawono mengatakan munculnya layang- layang di langit Bandara Soekarno-Hatta mengandung sejumlah makna. Warga sekitar diduga menggunakan layangan sebagai wujud protes kepada pihak pengelola bandara.
"Terkadang munculnya layangan di Bandara Soekarno-Hatta tersirat pesan," katanya Selasa 5 September 2017.
Menurut Tommy, terkadang layangan dijadikan alat bagi warga sekitar Bandara untuk mengajukan protes terhadap Angkasa Pura II. "Seperti ketika ada masalah pembebasan lahan beberapa bulan lalu, mereka protes dengan cara menaikkan layang-layang," kata Tommy.
Baca: Aparat Desa Sulit Hentikan Warga Main Layang-layang di Bandara
Menaikkan layang layang juga dijadikan modus sebagian warga untuk mendapatkan sesuatu dari pengelola bandara. "Warga sekitar gak punya sesuatu, lalu main layang agar dapat sesuatu dari Angkasa Pura II," kata Tommy.
Tommy tak memungkiri jika bermain layangan juga bagian dari hobi dan kebiasaan warga sekitar Bandara Soekarno-Hatta.
Sekretaris Desa Rawarengas Mukhlis Muslim mengakui masih ada warga yang bermain layang-layang. Rawarengas adalah salah satu desa di dekat bandara Soekarno-Hatta.
"Tapi kalau sekarang jumlahnya sedikit dan itu karena hobi saja," katanya.
Baca: Warga Dekat Bandara Soekarno Hatta Diminta Tidak Main Layangan
Layang-layang masih menjadi ancaman keselamatan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta. Permainan yang terbuat dari bilah bambu dan kertas yang diterbangkan di langit ini dikeluhkan banyak pilot.
PT Angkasa Pura II gencar melakukan penertiban dan sosialiasi akan larangan dan bahaya bermain layang-layang untuk penerbangan.
JONIANSYAH HARDJONO