TEMPO.CO, Tangerang - Pengelola Bandar Udara Soekarno-Hatta telah melakukan berbagai jurus untuk menghalau layang-layang di sekitar bandara. Berbagai upaya dilakukan mulai rekrutmen warga sekitar, bagi sembako, hingga pertandingan sepak bola.
"Saat ini, kami lakukan dengan cara bertanding sepak bola," kata Security Rescue & Fire Senior Manager Bandara Soekarno-Hatta Tommy Bawono, Selasa, 5 September 2017.
Pertandingan sepak bola antarwarga itu digelar di Desa Rawa Burung, Kecamatan Kosambi. Desa Rawa Burung merupakan salah satu desa yang paling dekat dengan Bandara Soekarno-Hatta. Belakangan, aktivitas bermain layang-layang cukup banyak dilakukan di desa yang berjarak 300 meter dari landasan pacu utara Bandara Soekarno-Hatta itu.
Baca: Dua Makna di Balik Layang-layang di Bandara Soekarno-Hatta
"Diikuti 32 tim dan kami gelar hingga dua pekan," ujar petugas penertiban layang-layang PT Angkasa Pura II, Endang Sudrajat.
Pertandingan sepak bola antarwarga kampung ini diharapkan bisa memancing perhatian warga sekitar Bandara Soekarno-Hatta sehingga tidak lagi bermain layang-layang. "Kami berharap kegiatan olahraga ini mengalihkan perhatian mereka," ucapnya.
Sebelumnya, Tommy melanjutkan, Angkasa Pura II kerap membagikan sembako ke warga sekitar bandara. "Kegiatan ini biasanya disertai dengan sosialisasi larangan bermain layang-layang," tuturnya.
Tommy berharap warga sekitar Bandara Soekarno-Hatta menyadari bahwa bermain layang-layang di kawasan bandara adalah hal terlarang karena membahayakan penerbangan.
JONIANSYAH HARDJONO