TEMPO.CO, Bekasi - Laga persahabatan timnas Indonesia melawan Fiji pada akhir pekan lalu menyisakan duka. Seorang suporter tim Garuda di tribun timur Stadion Patriot, Bekasi, meregang nyawa karena tertembak rocket flare dari tribun selatan. Korbannya adalah Catur Juliantono, warga Jakarta Timur.
Polisi buru-buru memburu pelaku dari bejibun penonton. Polisi sampai harus mengejar tersangka ke Solo, Jawa Tengah. Kenapa ke Solo? Di lokasi pelontaran roket kembang api itu terdapat spanduk pendukung sepak bola asal Solo sehingga itu dijadikan petunjuk.
Polisi juga berkoordinasi dengan pemimpin kelompok suporter dari Solo. Ternyata, pelaku memang bukan dari kelompok suporter tersebut.
Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Hero Henrianto Bachtiar buka kartu mengenai pengejaran tersangka. Menurut dia, polisi akhirnya mengungkap identitas pelaku melalui rekaman video yang beredar di media sosial. Dari video itu, terlihat pelaku mengenakan kaus warna hitam.
"Tersangka (adalah) warga Cimuning, Kota Bekasi," katanya, Selasa, 5 September 2017.
Penyidik terus memburu berbekal data minim, tapi kian jelas. Akhirnya, tersangka Andrian Rico Palupi, 25 tahun, ditangkap di rumahnya, Perumahan Bekasi Timur Regency, Senin, 4 September 2017, sekitar pukul 00.30. Kepada penyidik, tersangka mengakui melontarkan rocket flare hingga mengenai Catur di tribun timur.
Dalam pemeriksaan, buruh di sebuah perusahaan swasta itu mengaku sempat mendatangi lokasi Catur terkapar. Sampai di rumah, tersangka berusaha menghilangkan jejak dan barang bukti dengan membakar kaus yang dipakai ketika menonton sepak bola dan menyalakan flare. Lantaran takut setelah tahu korban meninggal, Adrian menginap di rumah kerabatnya di Bekasi Timur.
Berdasarkan penelusuran Tempo, Adrian merupakan bagian dari kelompok suporter tim sepak bola Indonesia. Setiap tim andalannya berlaga, dia selalu datang ke Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi.
ADI WARSONO