TEMPO.CO, Jakarta - Jajaran Kepolisian Resor Jakarta Pusat belum menemukan adanya bukti penyalahgunaan narkoba sebagai penyebab tawuran di Johar Baru.
"Asal muasal tawuran terkait dengan adanya transaksi narkoba, kami belum mendapatkannya," kata Kepala Bagian Operasional Polres Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Asfuri di Polres Jakarta Pusat, Rabu, 6 September 2017.
Baca: Kepala Polres Jakarta Pusat: Tembak Pelaku Tawuran di Johar Baru
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menduga tawuran yang kerap terjadi di wilayah Johar Baru, Jakarta Pusat, bukan sekadar perkelahian antarwarga, melainkan provokasi untuk menutupi penyelundupan narkoba.
Namun hal tersebut dibantah Asfuri. Dia mengatakan, tes urine yang dilakukan kepada pelaku tawuran menunjukkan hasil negatif terhadap penggunaan narkoba. "Hingga saat ini belum ada (bukti narkoba)," ujarnya.
Perkelahian antarwarga di Gang Buntu, Jalan Rawa Selatan Buntu, RT 04 RW 07, Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat, yang terjadi beberapa waktu lalu, bukanlah yang pertama kali. Tawuran tersebut disinyalir efek dari penutupan jembatan penghubung Kampung Kota Paris dengan Kampung Rawa.
Alih-alih transaksi narkoba, menurut Asfuri, justru penyebab tawuran yang sedang marak di Ibu Kota kerap dipicu masalah sepele. "Dari masyarakat, pelajar, atau pemuda di sana menjadi pemicu tawuran," ucapnya.
Untuk mencegah tawuran terjadi kembali, Polres Jakarta Pusat telah memperketat pengamanan. "Kita sudah siapkan dari sore sampai pagi. Kita perkuat pasukan personel dengan dua peleton yang dibagi di titik rawan tawuran," tuturnya.
Simak: Tawuran Warga di Johar Baru, Polisi: Diawali Melempar Genting
Jika tawuran tetap terjadi, polisi berjanji akan bersikap tegas. "Kami akan menurunkan pasukan full team dari gabungan TNI, Brimob, polres, dan polsek ke lokasi," katanya.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Suyudi Aryo Seto juga menginstruksikan anak buahnya tidak segan menembak pelaku tawuran di Johar Baru.
Asfuri dan timnya akan mematuhi perintah Suyudi tersebut jika tawuran tetap terjadi. "Kita lakukan penyisiran serta melaksanakan perintah Bapak Kapolres untuk tindak tegas tembak di tempat," ujarnya.
ZARA AMELIA