TEMPO.CO, Jakarta - Rumah susun sederhana milik (rusunami) bersubsidi di kawasan transit on development (TOD) Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan, kebanjiran peminat. Perum Perumnas terpaksa menutup pendaftaran meski baru sepekan dibuka. "Seminggu dibuka, langsung ditutup pendaftarannya karena sudah banyak sekali (calon pembeli)," kata staf proyek Rusunami Tanjung Barat, Egi Perdana, di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Rabu, 6 September 2017.
Perum Perumnas menggelar booth pendaftaran di Stasiun Tanjung Barat, Stasiun Sudirman, dan Stasiun Bogor sejak 28 Agustus 2017. Baru sepekan, jumlah peminat sudah mencapai 1.200 orang. Jumlah ini dinilai sudah melebihi kuota hunian yang akan dibangun. Karena itu Perumnas buru-buru menutup pendaftaran pada Senin, 4 September 2017. “Saat ini kami hanya melayani pendaftaran pembeli untuk unit apartemen,” kata Egi.
Proyek Rusunami Tanjung Barat akan dibangun Perumnas yang bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Rumah susun itu nantinya berdiri di lantai di atas lahan parkir Stasiun Tanjung Barat. Selain itu, di sebelah rusunami, akan dibangun juga apartemen 29 lantai. "Dibangun kira-kira Oktober tahun ini, selesai dua tahun kemudian," kata Egi.
Perumnas dan PT KAI berencana membangun tiga menara untuk rusunami dan apartemen tersebut. Total unitnya berjumlah 1.232, dengan pembagian rusunami 308 unit dan apartemen 924 unit.
Unit hunian di rusunami tersebut ditawarkan dengan harga Rp 9 juta per meter perseginya. "Kalau ukuran studio, yakni 22 meter, total harganya dua ratus juta," kata Egi. Sedangkan, untuk apartemen, per meter perseginya dibanderol Rp 19 juta.
Baik rusunami maupun apartemen tersedia dalam tiga tipe, yakni studio (22 meter per segi), satu kamar tidur (36 meter per segi), serta dua kamar tidur (45 meter per segi). Para peminat hanya perlu menyerahkan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) dan biaya pemesanan sebesar Rp 1 juta.
Perumnas memberlakukan syarat kepada peminat yang ingin memiliki unit di Rusunami Stasiun Tanjung Barat. "Pendapatan maksimal Rp 7 juta dan kepemilikan rumah pertama," kata Egi. Calon pembeli yang memenuhi syarat nantinya dihubungi kembali untuk pemilihan unit.
ZARA AMELIA