TEMPO.CO, Bekasi - Setelah lama bungkam, keluarga almarhumah Indria Kameswari, anggota Staf Diklat Badan Narkotika Nasional di Lido yang tewas dibunuh suaminya, Abdul Malik alias Mochamad Akbar, pada Jumat, 1 September 2017, akhirnya mau menumpahkan unek-unek kepada Tempo.
Kakak perempuan Indria, yang menolak disebut namanya, mengatakan keluarga besarnya berencana berkumpul di kediaman Indria di Perumahan River Valley, Cijeruk, Kabupaten Bogor, pada Idul Adha, Jumat, 1 September 2017. Namun keberangkatan ke Cijeruk terhalang kabar duka tewasnya Indria.
Kabar duka dia terima pada Jumat pagi dari tetangga Indria yang menghubungi BN, siswa kelas XI, putra pertama Indria dari suami pertama. Abdul adalah suami ketiga Indria yang kemudian menghadirkan seorang putri, MU, 4 tahun.
Ketika itu, BN, yang sebenarnya tinggal di rumah ibunda Abdul di Jalan Warakas I, Jakarta Utara, sedang menginap di rumahnya di Perumahan Taman Alamanda, Karang Satria, Bekasi. “Uwa, Uwa, ini ada telepon dari tetangga ibu di Bogor,” kata bekas pegawai Diklat BNN Lido tersebut kepada Tempo, Kamis, 7 September 2017, menirukan ucapan BN, yang mengabarkan Indria ditemukan tewas.
Dia menyatakan tak percaya dengan kabar tersebut dan menduga itu telepon palsu atau penipuan via telepon. Kemudian wanita ini mengontak telepon seluler Indria, tapi yang menerima panggilan adalah pria yang sebelumnya menelepon BN. "Kami baru yakin informasi tersebut,” ujarnya.
Dia juga menuturkan persiapan keluarga besar datang ke Cijeruk sudah disiapkan jauh hari. Indria mengundang keluarga untuk berkumpul setelah salat Idul Adha. Ibunda mereka sudah berangkat dari Ciamis, tapi lebih dulu bertandang ke rumah anaknya yang lain di Sentul. Sedangkan BN tiba di rumahnya di Bekasi sejak Kamis malam.
BN, menurut dia, sebenarnya diajak Abdul berangkat bersama ke rumah Indria Kameswari dari Warakas pada Kamis malam, tapi menolak. “Bn enggan bareng abinya (ayahnya) ke Bogor karena (BN) mau diajak mabuk-mabukan dulu,” ucapnya. BN lantas menghubungi dia dari Warakas sekitar pukul 21.00 untuk meminta dijemput di halte Transjabodetabek Sumareccon Mall, Bekasi. “Abinya BN (Abdul) langsung ke Bogor,” tuturnya.
IRSYAN HASYIM