TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat melarang pembangunan mal dan hotel di sekitar Stadion Internasional Taman Bersih Manusiawi Wibawa (BMW), Jakarta Utara.
"Jangan sampai seperti, maaf, Stadion Gelora Bung Karno. Di sana sudah banyak beralih fungsi," ujar Djarot dalam acara peresmian peletakan batu pertama proyek pembangunan sarana olahraga di Taman BMW, Jakarta Utara, Sabtu pagi, 9 September 2017.
Baca: Djarot Ikut Senam Sebelum Resmikan Dimulainya Proyek di Taman BMW
Pembangunan mal dan hotel di sekitar Taman BMW, menurut Djarot, akan mengubah fungsi dan tujuan awal sarana olahraga khususnya stadion.
Djarot mengatakan sarana ini harus tetap berfokus pada pengembangan prestasi olahraga. Ia juga berharap agar Stadion BMW dapat menjadi contoh kebanggaan DKI, khususnya Jakarta Utara.
Sebelumnya, lahan Taman BMW seluas kurang-lebih 60 hektare ini berisi gubuk-gubuk permukiman serta tumpukan sampah.
Setelah ditertibkan pada 1 Agustus 2017, lahan ini rencananya akan dibangun sarana olahraga termasuk clubhouse, sarana olahraga air, dan stadion berstandar internasional dengan kapasitas 80-90 ribu penonton.
"Pembangunan sempat terbentur, tapi setelah sertifikat hak pengelolaan lahan keluar, kami langsung bergerak," ujar Djarot.
Djarot meminta agar ruang terbuka hijau dan ruang terbuka biru tetap dipertahankan. Ia juga meminta pembangunan sarana olahraga dibarengi dengan penanaman pohon besar di kawasan Taman BMW.
Simak: Djarot Saiful Senang Dengar Anies-Sandi Dukung RPTRA
"Harus bersamaan, biar saat fasilitas selesai, lingkungan juga selesai," kata Djarot.
Proyek sarana olahraga ini memakan biaya sekitar Rp 17 miliar, bersumber dari dana koefisien lantai bangunan (KLB) PT Putra Gaya Wahana. Djarot menargetkan pembangunan keseluruhan sarana akan rampung dalam dua tahun.
"Kalau sarana olahraga air dan clubhouse saja insya Allah beres bulan Desember," ujar Djarot lagi.
ADAM PRIREZA