TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Sektor Metro Kelapa Gading Komisaris Arif Faturrahman mengatakan penemuan mayat dengan identitas Benyamin Pamelay, 57 tahun, di apartemen Kelapa Gading Square, Tower San Francisco, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, murni bunuh diri.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, pihak kepolisian menemukan sidik jari Benyamin di jendela serta gagang pintu ruangan pakaian yang terkunci dari dalam.
Baca: Warga Nigeria Ditemukan Tewas di Apartemen di Kelapa Gading
Ditemukan juga sobekan kaus lengan panjang yang terikat di kompresor pendingin ruangan tepat di bawah jendela. Di leher korban ditemukan juga sobekan kaus yang sama.
"Benyamin diduga berniat gantung diri menggunakan sweater miliknya tapi tidak kuat, lantas sobek dan dia jatuh," ujar Arif saat dihubungi Tempo, Jakarta, Sabtu, 9 September 2017.
Berdasarkan pemeriksaan saksi, kata Arif, Benyamin diduga stres karena dirundung masalah keluarga. "Untuk hal ini sedang kami dalami, kemungkinan begitu, keluarganya kan jauh di Papua," ujar dia.
Simak: Jenazah Lansia Ditemukan Membusuk di Rumahnya
Sebelumnya, Benyamin mengunjungi rekannya di lantai pent house (PH) 25 di apartemen San Fransisco di lantai 25 pada pukul 10.00, Jumat, 8 September 2017. Dari pemeriksaan, diketahui tujuan kedatangan dia adalah untuk menyelesaikan masalah dengan sanak familinya.
Kemudian sekitar pukul 21.30, dia dua kali izin hendak ke kamar mandi untuk buang air kecil. Namun saat izin yang kedua korban tidak ke kamar mandi, melainkan ke ruang pakaian yang terdapat jendela tempat ditemukan sidik jarinya.
Lama tidak keluar, petugas keamanan apartemen melaporkan ada korban jatuh dengan kondisi sangat mengenaskan pada pukul 21.40 di lantai 1. Setelah petugas tiba dan mengecek kesamaan ciri-ciri, petugas langsung menuju ke unit PH 25 tempat rekan Benyamin.
Baca juga: Mayat Pria dengan Rambut dan Janggut Beruban Mengambang di Depok
"Ruangan pakaian itu dikunci dari dalam, setelah berhasil dibuka, di situ kami menemukan sobekan kaus yang terikat di kompresor pendingin ruangan," ujar Arif. Sampai Sabtu siang, 9 September, Arif mengatakan timnya masih terus melakukan pendalaman kasus ini untuk mengungkap motif yang jelas.
ADAM PRIREZA