TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran terjadi di Jalan RE Martadinata, di belakang Hotel Alexis, Jakarta Utara, Sabtu siang 16 September 2017. Api melahap puluhan rumah di pinggiran rel, di Kampung Dao Atas RT 13 RW 5 Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan. Ratusan warga korban yang rumahnya ludes kemudian diungsikan ke dua lokasi.
Sabtu malam 16 September 2017, salah sau korban, Rodliyah, bersama dengan beberapa tetangganya duduk melingkar beralaskan terpal di depan tenda Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara.
Baca : Api Hanguskan Puluhan Rumah di Dao Atas Ancol, Enam Warga Terluka
“Kami sudah tidak mendapatkan tempat di dalam tenda,” kata Rodliyah kepada Tempo, Sabtu malam 16 September 2017. Di dalam tenda, terlihat anak-anak tertidur dan orang-orang tua mereka bercengkrama. Beberapa mengerumuni petugas PMI yang sedang menulis data korban untuk pemberian bantuan.
Rodliyah dan korban kebakaran lainnya mengungsi di lahan kosong di selatan Hotel Alexis, Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara. Ada dua tenda, dari Dinas Sosial dan PMI Jakarta Utara, di lokasi ini.
Berdasarkan pengamatan Tempo, kawasan pengungsian terlihat gelap gulita. Hanya ada dua lampu kecil di masing-masing tenda. Warga yang belum mendapatkan tempat di tenda pengungsian duduk beralaskan terpal di depan tenda. Selain di tempat ini, korban lainnya diungsikan di masjid At-Taubah, Kebon Sayur.
Simak : Korban Kebakaran Bendungan Hilir Kekurangan Makanan Bayi
Lain lagi cerita Iwan bekerja di daerah Bintaro, Jakarta Selatan. Saat mendapatkan kabar kebakaran dari saudaranya yang juga tinggal di Kampung Dao Atas, tanpa pamit kepada atasan dan rekan kerjanya, Iwan langsung menggeber sepeda motornya.
“Untung, televisi dan penanak nasi masih bisa saya selamatkan,” kata dia. Dia pun bersyukur karena anak dan istrinya sedang pulang ke kampung halamannya di Jawa Tengah. Iwan mengatakan, sebagian besar penduduk yang tinggal di kawasan Kampung Dao Atas adalah para perantau yang mengontrak.
Kampung Dao Atas, RT 13 RW 5, Kelurahan Ancol, Jakarta Utara, bukan kali ini saja tertimpa musibah kebakaran. Pada 26 Januari 2016 silam kawasan permukiman padat di dekat rel kereta api antara Stasiun Kampung Bandan dan Jakarta Kota ini pernah dilalap api.
“Kali ini adalah kebakaran yang paling besar,” kata Iwan, salah satu warga. Data sementara Dinas Sosial Jakarta Utara menyebutkan, ada 950 kepala keluarga dan 1.500 jiwa yang harus diungsikan.
Baca juga : Bangunan Dua Lantai Terbakar di Jakbar, Kerugian Capai 150 Juta
Suku Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta Utara menurunkan 21 unit mobil pemadam kebakaran menuju lokasi. Menurut Kepala Suku Dinas Damkar Jakarta Utara Satriadi, mengatakan kebakaran terjadi karena hubungan arus pendek (korsleting) listrik pada toko kelontong milik Juju, 45 tahun, warga RT 13 RW 5.
Tim Damkar tiba di lokasi kebakaran pada pukul 11.30 WIB. Kobaran api baru bisa dipadamkan pada 14.24 WIB karena lalu lintas kereta api yang padat di sekitar lokasi dan sumber air yang jauh. Akibatnya, pemadaman baru selesai pada pukul 18.15 WIB kemarin.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini, tetapi ada sembilan warga yang terluka.
MUHAMMAD NAFI’