TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar pukul 04.10, ruas Jalan Diponegoro di depan gedung LBH, Jakarta Pusat, kembali dapat dilintasi kendaraan. Sebelumnya jalan ditutup akibat terjadi bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa.
Sisa material gas air mata masih tersisa di udara, membuat mata terasa panas dan memancing rasa ingin bersin. Rombongan polisi dari Polda Metro Jaya masih terlihat di ujung jalan Mendut. Mereka tampak kelelahan dan merebahkan diri di atas trotoar.
Rombongan Brimob mulai meninggalkan lokasi. Setelah ditinggal 3 truk tronton, 1 buah Baracuda, 1 buah water canon serta beberapa mobil milik polisi, terlihat jalanan amat kotor.
Baca: Buntut Seminar 1965, Seratusan Orang Kepung LBH Jakarta Malam Ini
Sejumlah petugas kebersihan dari PPSU Kelurahan Pegangsaan mengumpulkan sampah sisa kerusuhan semalam. Pecahan batu, rokok, sandal, botol air mineral, hingga selongsong gas air mata dan peluru bertebaran di jalan.
Petugas PPSU bernama Budi bersama dua rekannya berusaha membereskan separator beton yang berantakan di perempatan Megaria. "Waduh, kok separator kok sampai di tengah jalan. Berat juga ya," kata Budi, Senin, 18 September 2017.
Ketiga petugas PPSU gagal menggerakkan separator. Akhirnya, beberapa orang yang duduk di pinggir jalan turut membantu.
Baca: Warga yang Terkurung di Gedung LBH Dievakuasi ke Polda
Sisa peserta, penonton dan panitia acara seni ASIASIKAKSI di LBH yang belum dievakuasi polisi, masih duduk di trotoar Jalan Mendut. Polisi sebelumnya sempat melakukan evakuasi puluhan peserta acara seni itu dengan truk tronton.
MARIA FRANSISCA