TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Idham Azis mengatakan massa yang menyerang kantor Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Jakarta di Jalan Diponegoro, Ahad malam, merupakan gabungan berbagai elemen organisasi.
"Massa dari beberapa kelompok, di antaranya Aliansi Mahasiswa Anti Komunis (Alamak), ada juga dari Bang Japar (Kebangkitan Jawara dan Pengacara), dan lain-lainlah," kata Idham saat ditemui usai bentrokan antara polisi dan massa penyerang Kantor LBH Jakarta di Jalan Dipenogoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 18 September 2018.
Menurut Idham, semakin malam jumlah mereka makin bertambah. Mereka mencoba memasuki kantor LBH Jakarta. "Massa kurang lebih 1.500 sampai 2.000 orang," kata Idham.
Baca: LBH Jakarta Dikepung, #Darurat Demokrasi Trending Topic Twitter
Kapolda Metro Jaya bersama Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Suyudi Ario Seto dan Komandan Kodim 0501 Jakarta Pusat Letnan Kolonel Edwin Adrian Sumantha memberikan pengertian kepada massa bahwa di Kantor LBH tidak ada seminar tentang Partai Komunis Indonesia (PKI). Idham juga bertemu dengan tokoh-tokoh mereka dan bernegosiasi sehingga pengunjuk rasa mulai memahami kondisi yang disampaikan.
"Namun setelah mereka kembali, ada sebagian dari orang-orang ini yang memprovokasi tetap berusaha untuk merangsek masuk ke dalam kantor YLBHI sehingga petugas mengambil tindakan persuasif untuk mengingatkan kepada masa agar tidak melakukan tindakan anarkis dan memaksakan kehendak untuk masuk ke kantor," kata Idham.
Berdasarkan pemantauan Tempo, massa mengunakan atribut beberapa organisasi. Ada yang memakai atribut Badan Musyawarah Betawi (Bamus Betawi), ada juga memakai baju bertuliskan Bang Japar (Kebangkitan Jawara dan Pengacara). Sekitar pukul 23.00, massa yang menggunakan seragam Forum Komunikasi Putra Putri Polri dan TNI (FKPPPI) juga mulai bergabung. Sebelumnya ada juga massa yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Anti Komunis.
Baca: Detik-detik Penyerangan Kantor LBH Jakarta
"Kenapa harus takut kami masuk kalau memang tidak ada atribut komunis, kalau tidak masuk kami tidak jamin massa bisa membubarkan diri," kata Sekretaris Jenderal Bamus Betawi, Eki Pitung di depan kantor LBH Jakarta.
IRSYAN HASYIM