Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tender Alat Deteksi Flu Burung Tidak Batal

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktur Kesehatan Hewan Departemen Pertanian Musny Suatmodjo membantah jika disebutkan bahwa tender pengadaan alat deteksi cepat (rapid test kit) flu burung dibatalkan.Dia menegaskan tender sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan prosesnya dikawal Inspektur Jenderal Departemen Pertanian. "Jadi tidak mungkin dibatalkan. Salah itu berita Tempo," ujarnya kepada koran ini di Jakarta kemarin.Musny menanggapi berita yang ditulis Koran Tempo pada Februari 21, yang menyebutkan Inspektur Jenderal Departemen Pertanian memberikan rekomendasi kepada Menteri Pertanian agar membatalkan tender pengadaan alat deteksi cepat (rapid test kit) flu burung. Sebab, diduga ada indikasi tender itu tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku.Musny memastikan tender sudah berjalan. Dia juga mengaku telah memeriksa keberadaan alat pendeteksi itu berdasarkan laporan PT Bio Farma (Persero), pemenang tender rapid test kit, dan unit pelayanan teknis (UPT).Dari hasil pemeriksaan itu, kata dia, Bio Farma sudah mengirimkan alat pendeteksi ke enam UPT, yakni UPT Wates untuk wilayah Jawa, UPT Banjar Baru untuk wilayah Kalimantan, UPT Bali untuk wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, UPT Medan untuk wilayah Sumatera, UPT Lampung, serta UPT Bukit Tinggi.Menurut Musny, alat pendeteksi juga sudah didistribusikan Bio Farma sesuai dengan jumlah yang ditentukan dalam kontrak. Kesesuaian jumlah itu pun, dia menambahkan, sudah diperiksa Badan Pemeriksa Keuangan. Namun, dia mengaku tidak tahu secara terperinci berapa jumlah alat deteksi cepat yang diterima masing-masing UPT.Direktur Pemasaran Bio Farma Sarimuddin Sulaeman menolak diwawancarai perihal pembatalan tender tersebut. Dia juga mengatakan tidak perlu memberikan konfirmasi berita tersebut. "Buat apa cross check," katanya saat dihubungi Tempo kemarin.Sebelumnya, dia mengatakan tidak tahu adanya rekomendasi yang meminta tender pengadaan alat pendeteksi cepat dibatalkan. Menurut dia, Bio Farma bahkan sudah menyelesaikan pengadaan rapid test kit tersebut sesuai dengan kontrak. Dia juga memastikan pengiriman alat tersebut ke berbagai daerah sudah dilaksanakan sesuai dengan kontrak. "Setahu saya, tidak ada masalah," kata dia (Tempo, Februari 21).Menjelang akhir Januari 2007, tersiar kabar alat pendeteksi cepat virus flu burung tidak dijumpai di sejumlah daerah. Padahal alat ini seharusnya sudah dipasok Bio Farma selaku pemenang tender tahun lalu.Beredar informasi pula Banten dan Jawa Barat belum menggunakan rapid test kit bermerek Rockeby milik Bio Farma. Pejabat Dinas Peternakan di Banten dan Jawa Barat mengaku belum menggunakan rapid test dari Bio Farma. Mereka masih dikirimi rapid test kit bermerek Anigen--milik PT Indofarma Tbk., pemenang tender 2005. Padahal, berdasarkan catatan koran ini, Rockeby seharusnya sudah sampai di seluruh provinsi paling lambat akhir tahun lalu. Sebab, Bio Farma telah ditetapkan menjadi pemenang tender alat itu pada 3 Oktober 2006. l Budi Saiful Haris
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bantah Disebut Boros Beli Rapid Test, Dinkes DKI: Harga Beli Sesuai Kondisi 2020

6 Agustus 2021

Ilustrasi rapid test. ANTARA
Bantah Disebut Boros Beli Rapid Test, Dinkes DKI: Harga Beli Sesuai Kondisi 2020

Dari kerja sama dengan dua perusahaan penyedia Rapid Test ini, BPK DKI menemukan ada selisih harga Rp 1,19 miliar.


Pemborosan Masker N95 dan Rapid Test Rp 7 Miliar, Fraksi PSI: Harus Dievaluasi

6 Agustus 2021

Calon pembeli memilih masker di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Jumat 28 Februari 2020. Harga masker yang sempat menyentuh sekitar Rp1,7 juta per kotak untuk jenis N95 karena dampak virus corona, kini telah turun hingga sekitar 50 persen menjadi sekitar Rp800 ribu hingga Rp900 ribu per kotak, sementara untuk masker bedah dari harga sekitar Rp250 ribu menjadi Rp160 ribu per kotak. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Pemborosan Masker N95 dan Rapid Test Rp 7 Miliar, Fraksi PSI: Harus Dievaluasi

BPK DKI Jakarta mendapati adanya pemborosan anggaran Rp 7 miliar untuk pembelian masker N95 dan alat rapid test yang dinilai kemahalan.


Malaysia Kembangkan Alat Tes Covid-19 Lewat Sampel Air Liur

5 Maret 2021

Perusahaan Malaysia, Alif Masyhur Sdn Bhd dan Fjord Diagnostics Sdn Bhd (Alif-fjord) memperkenalkan peralatan kit uji pengumpulan sampel air liur, fjord-saliva, yang mengandungi alat (sediprep) untuk mendeteksi mendeteksi Covid-19. ANTARA Foto/Ho-Datuk Mazlan
Malaysia Kembangkan Alat Tes Covid-19 Lewat Sampel Air Liur

Kelebihan kit adalah 100 persen buatan Malaysia yang aman dari potensi penularan disebabkan campuran sampel dengan buffer penonaktifan virus Covid-19.


Pusat Minta Puskesmas Perluas Swab Antigen, Yogyakarta Tagih SDM

10 Februari 2021

Ilustrasi Rapid Test Antigen / Swab Test Antigen. REUTERS/Amit Dave
Pusat Minta Puskesmas Perluas Swab Antigen, Yogyakarta Tagih SDM

Untuk tracing dengan swab antigen, kebutuhan pokok yang diperlukan adalah bahan rapid test kit dan sumber daya manusia.


Pemerintah Beli dan Bagikan 3.000 Rapid Test Kit Covid-19 Buatan Unpad

9 Desember 2020

Gubernur Jabar Ridwan Kamil memperkenalkan dua alat tes COVID-19 hasil penelitian Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Institut Teknologi Bandung (ITB), yakni Rapid Test 2.0 dan Surface Plasmon Resonance (SPR), di Pusat Riset Bioteknologi Molekular dan Bioinformatikan Unpad, Kota Bandung pada Kamis, 14 Mei 2020. (Foto: Pipin/Humas Jabar)
Pemerintah Beli dan Bagikan 3.000 Rapid Test Kit Covid-19 Buatan Unpad

Kemenristek membagikan 27 produk inovasi hasil Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 ke 15 kota dan kabupaten di Indonesia.


Bekasi Habiskan 48.000 Rapid Test Kit, Ini Kata Rahmat Effendi

19 Juli 2020

Ilustrasi rapid test Covid-19. REUTERS
Bekasi Habiskan 48.000 Rapid Test Kit, Ini Kata Rahmat Effendi

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan pemerintah daerah telah menghabiskan hingga 48 ribu alat rapid test.


Harga Rapid Test Kit Akan Diatur, Ini Kata Pedagang Pasar Pramuka

9 Juli 2020

Petugas kesehatan melayani rapid test virus Corona di Pasar Larangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu, 6 Mei 2020. Rapid test itu digelar setelah salah satu pedagang di pasar tersebut dinyatakan positif terjangkit virus Corona. ANTARA/Umarul Faruq
Harga Rapid Test Kit Akan Diatur, Ini Kata Pedagang Pasar Pramuka

Pedagang alat kesehatan di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, masih memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan penetapan harga rapid test kit.


Akurasi Rapid Test Kit Covid-19 Buatan Indonesia Sampai 80 Persen

21 Mei 2020

Petugas kesehatan menunjukan test kit berisi sampel darah warga saat rapid test untuk deteksi virus corona di halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 31 Maret 2020. Rapid test dianggap efektif untuk mengetahui peta wilayah sebaran virus corona yang menginfeksi warga. TEMPO/Prima Mulia
Akurasi Rapid Test Kit Covid-19 Buatan Indonesia Sampai 80 Persen

Sebanyak 10 ribu rapid test kit atau alat uji cepat penyakit Covid-19 telah diproduksi sendiri di Indonesia dan kini uji validasi.


Produksi Massal 10.000 Rapid Test Kit Dimulai Paling Lambat 8 Mei

4 Mei 2020

Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro. TEMPO/Khory
Produksi Massal 10.000 Rapid Test Kit Dimulai Paling Lambat 8 Mei

Sebanyak 10.000 rapid test kit itu merupakan uji diagnostik cepat (Rapid Diagnostic Test/RDT) untuk mendeteksi IgG/IgM berbasis peptide sintesis.


Menristek: Produksi Massal PCR, Rapid Test, Ventilator Mulai Mei

24 April 2020

Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro saat memberikan keterangan di kantor Graha BNPB Jakarta, Senin 6 April 2020. (ANTARA/Humas BNPB)
Menristek: Produksi Massal PCR, Rapid Test, Ventilator Mulai Mei

PCR yang dikembangkan diharapkan bisa mengurangi ketergantungan reagen dari luar. Sekarang sudah dalam tahap uji coba.