Kapolda menginstruksikan kepada lima Polres untuk menjaga wilayah hukumnya untuk mengantisipasi isu itu. Kapolda juga telah menyiapkan dukungan kekuatan personel bila dibutuhkan. "Pasukan tersebut saat ini sudah ada di Polda Metrojaya dan siap on call," tegasnya
Jumat kemarin (18/5), Polda Metro memanggil dua orang dari Gerakan Pemuda Islam (GPI) serta Aliansi Anti Komunis (AAK). Polda telah meminta mereka untuk tidak melakukan tindakan-tindakan melanggar hukum seperti melakukan sweeping. “Kalau mereka terus berjalan, Polda akan menindak tegas," kata Kapolda.
Kapolda mengingatkan semua pihak bahwa negara ini adalah negara hukum. Tidak ada satu warga atau kelompok warga yang boleh bertindak seenaknya. Masyarakat boleh mengekspresikan tuntutannya tetapi jangan sampai melakukan tindakan anarkis dan melanggar hukum. Kapolda berjanji akan mengamankan sekelompok anggota masyarakat jika bertindak seenaknya dengan melakukan sweeping.
Kapolda membantah dugaan pihaknya mendukung gerakan komunis dengan mengantisipasi sweeping buku itu. Sofjan mengatakan tuduhan itu tidak relevan, “Aparat hanya ingin menegakkan supremasi hukum bukan mendukung sebuah aliran atau gerakan kelompok tertentu,” ujarnya. (Cahyo Junaedy)