Menurut Anton, antisipasi tersebut dilakukan setelah pihaknya menerima informasi rencana mogok massal yang melibatkan beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM). Sebelumnya, kata Anton, pihaknya telah mendapat laporan bahwa aksi mogok yang terjadi di Bandung digerakkan 10 lembaga swadaya masyarakat. “Salah satu yang jelas-jelas telah nyata dilakukan oleh Forum Kota di Lebak Bulus (Sabtu, 16/6),” ujar Anton.
Aksi mogok massal Senin besok diperkirakan akan melumpuhkan arus transportasi penumpang yang berasal dari pinggiran-pinggiran kota Jakarta, yaitu Tangerang, Bekasi, dan Bogor. Oleh karena itu, kata Anton, 100 truk tersebut akan menjalani rute di jalur-jalur perbatasan kota Jakarta.
Selain mengantisipasi transportasi masyarakat, kata Anton, aparat juga diperintahkan untuk tetap waspada sehubungan status Siaga I yang diberlakukan sejak Sabtu (10/6) dini hari. “Status Siaga I berarti aparat dalam kondisi waspada tinggi untuk menghadapi setiap kemungkinan indikasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujarnya.
Menurut Anton, untuk mengantisipasi kondisi keamanan kota Jakarta akan diturunkan 21.000 pasukan gabungan dari Polda Metro Jaya, Mabes Polri, dan Kodam Jaya. Aparat tersebut sebagian tetap difokuskan pada penjagaan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan depo-depo BBM.
Meskipun telah diberlakukan status Siaga I, tetapi Anton tidak mempermasalahkan aksi demo hari ini. “Aksi demo tetap diperbolehkan, asal tidak memaksa masyarakat atau sopir untuk melakukan tindakan anarkhis, seperti memaksa mereka melakukan aksi demo,” ujar Anton. (Erwin Z)