Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Di Jakarta, Sopir Angkot Masih Mogok

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemogokan berkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga Senin (18/6) masih terjadi di Jakarta dan sejumlah kota lain di Indonesia. Di Jakarta, angkutan kota yang Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur melakukan mogok. Akibat aksi tersebut, ribuan penumpang terlihat terlantar di sepanjang jalan tersebut, menunggu angkutan alternatif yang bisa mengantar mereka ke tempat tujuan masing-masing.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, ada sekitar sepuluh rute angkot yang melintasi Jalan Raya Bogor. Di antaranya Mikrolet nomor 37 dan 41 jurusan Kampung Rambutan – Cibinong, Mikrolet 06 dan 06 A jurusan Gandaria – Kampung Melayu, Mikrolet 112 Kampung Rambutan – Depok, T 15 Cililitan – Munjul, T 13 Cililitan – Cibubur, T 18 Kampung Rambutan – Bulak Ringin, T 11 Cililitan – Mekarsari, T 09 Cililitan – Kalisari.

Selain angkot, ada juga sejumlah trayek bus ukuran tiga perempat yang melintas di Jalan Utama Jakarta Bogor tersebut, di antaranya, jurusan Kampung rambutan Bogor, Kampung Rambutan – Depok, dan Kampung Rambutan – Citeureup. Bus-bus ini pun, sepanjang siang kemarin tidak terlihat beroperasi.

Aksi mogok tersebut awalnya hanya diikuti oleh sebagian kecil sopir saja. Namun semakin siang, sopir yang menjalankan aksi mogok bertambah banyak. Apalagi pada tempat-tempat tertentu, sejumlah sopir yang sudah mogok terlebih dulu, memaksa rekan-rekan mereka untuk berhenti beroperasi. Hal ini seperti yang terlihat Jalan Raya Bogor sekitar lampu merah Keong, Ciracas, Jakarta Timur. Sejumlah sopir menghentikan angkot yang sarat penumpang dan memaksa seluruh penumpangnya turun. “Ayo, turun semua. Hari ini nggak ada yang boleh narik,” bentak seorang sopir .

Sekitar pukul 14.00, hampir semua angkot yang melintas di jalan Raya Bogor tidak ada yang beroperasi satu pun. Meskipun ada bantuan sejumlah dari truk dari TNI AD, namun tak urung ribuan penumpang terlihat terlantar. Ada beberapa di antaranya yang nekat berajalan kaki dan ada juga yang berusaha mencari angkutan alternatif, seperti ojek dan taksi agar sampai ke tempat tujuan masing-masing.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal yang sama juta terjadi pada mikrolet jurusan Tanah Abang, Kebon Jeruk, Kebayoran Lama dan arah sebaliknya. Aksi mogok para supir itu dimulai pada siang hari, sekitar pukul 12.00 wib dan diperkirakan akan berlangsung hingga malam, Senin (18/6). Akibat aksi mogok supir mikrolet, terjadi penumpukkan penumpang di sepanjang pertigaan Slipi-Grogol-Petamburan. Penumpukan penumpang juga terjadi di sepanjang Pasar Palmerah, Kebayoran Lama hingga Rawa Belong.

Banyaknya penumpang yang tidak terangkut membuat munculnya pangkalan ojek motor dadakan disepanjang pinggir jalan tersebut. Hasi pantauan Tempo di sepanjang Slipi hingga Palmerah, penumpang banyak yang memilih jalan kaki menuju tujuan masing-masing, walaupun banyak ojek motor yang mangkal. Ini karena ongkos ojek yang ditawarkan 'tidak lazim'. "Masak dari Slipi ke Kebayoran minta Rp 9.000, gila aja! Kalau cuma sampai Rp 5000 sih masih wajar," ungkap seorang ibu yang mengenakan pakaian pegawai negeri sipil.

Antisipasi sementara yang dilakukan polisi setempat adalah dengan menyetop secara 'paksa' berbagai kendaraan pribadi yang melintas, seperti mobil bak terbuka maupun mobil yang dapat memuat banyak penumpang untuk menaikkan penumpang sesuai tujuan mobil tersebut. Hingga sore hari, masih banyak berbagai kendaraan bak terbuka yang mengangkut rombongan penunpang. (Suseno/Lely Indrawati)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


LKPP Luncurkan e-Katalog Versi 6, Harga dan Gambar Barang Terbuka untuk Umum

42 detik lalu

Dari kiri, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, serta Direktur Enterprise dan Business Service Telkom Indonesia FM Venusiana R. Ketiganya hadir dalam acara peluncuran Katalog Elektronik Versi 6 di the Ballroom at Djakarta Theater I pada Kamis, 28 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
LKPP Luncurkan e-Katalog Versi 6, Harga dan Gambar Barang Terbuka untuk Umum

LKPP menyebut e-Katalog Versi 6 memberikan kemudahan bagi para stakeholder dalam melakukan transaksi atau belanja pemerintah.


Jadwal Timnas Indonesia Terdekat, Lawan Irak dan Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

5 menit lalu

Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. PSSI
Jadwal Timnas Indonesia Terdekat, Lawan Irak dan Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni

Jadwal timnas Indonesia vs Irak di kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 6 Juni 2024, berikutnya lawan Filipina lima hari setelahnya.


Bawaslu Tak Singgung Nepotisme dalam Sidang MK, Tim Amin: Kalau Tidak Bantah, Artinya Sudah Terjadi

17 menit lalu

Ketua Tim Hukum Nasional AMIN Ari Yusuf Amir (tengah) bersama anggotanya saat jeda sidang kedua sengketa Pilpres di Gedung MK, Jakarta Pusat pada Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Bawaslu Tak Singgung Nepotisme dalam Sidang MK, Tim Amin: Kalau Tidak Bantah, Artinya Sudah Terjadi

Tim Hukum Nasional Paslon 01 menyoroti bahwa secara tak langsung Bawaslu mengakui adanya nepotisme.


Kemenaker Sebut THR Ojol Belum Wajib Tahun Ini, Baru Dibahas Setelah Lebaran

21 menit lalu

Pengemudi ojek daring tengah menunggu penumpang di dekat Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa 19 Maret 2024 Kementerian Ketenagakerjaan telah menyatakan bahwa pengemudi ojek daring dan kurir logistik berhak mendapatkan tunjangan hari raya atau THR keagamaan. TEMPO/Tony Hartawan
Kemenaker Sebut THR Ojol Belum Wajib Tahun Ini, Baru Dibahas Setelah Lebaran

Aturan baru perihal perlindungan, jaminan sosial, termasuk THR kepada pengemudi ojek online (ojol) dan kurir baru akan dibahas setelah lebaran.


Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

25 menit lalu

Wartawan dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta menggelar aksi solidaritas untuk jurnalis Tempo Nurhadi, di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta, Selasa, 11 Januari 2022. Jurnalis Tempo Nurhadi menjadi korban kekerasan ketika melaksanakan peliputan investigasi di Surabaya, Jawa Timur. TEMPO/Muhammad Hidayat
Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

Ormas dan kepolisian dianggap paling berpotensi melakukan kekerasan terhadap jurnalis.


Gunakan THR secara Bijak, Terapkan 8 Langkah Ini

42 menit lalu

Ilustrasi Uang THR. Shutterstock
Gunakan THR secara Bijak, Terapkan 8 Langkah Ini

THR atau Tunjangan Hari Raya kerap habis begitu saja setelah Lebaran. Begini cara bijak menggunakan THR?


Bukber Menteri Jokowi, Airlangga Ungkap Topik Pembicaraan Saat Duduk Semeja dengan Presiden dan Prabowo

45 menit lalu

Presiden Jokowi satu meja dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat mendengarkan kultum Wapres Ma'ruf Amin sebelum buka puasa bersama di Istana Negara, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Bukber Menteri Jokowi, Airlangga Ungkap Topik Pembicaraan Saat Duduk Semeja dengan Presiden dan Prabowo

Apa yang Jokowi, Airlangga, dan Prabowo bahas?


Menjelang Mudik Lebaran 2024, Simak 5 Hal Ini

53 menit lalu

Ilustrasi arus mudik dan balik Lebaran. TEMPO/Hilman Fathurrahman
Menjelang Mudik Lebaran 2024, Simak 5 Hal Ini

Kementerian Perhubungan memprediksi puncak arus mudik Lebaran pada H-2 atau 8 April 2024


Kalimantan Timur Jadi Penerima Pertama Dana Karbon FCPF di Asia Pasifik

57 menit lalu

Monyet liar di hutan Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu, 28 Agustus 2019. Di kawasan yang akan menjadi lokasi ibu kota negara baru Indonesia itu masih banyak ditemui monyet-monyet liar. ANTARA
Kalimantan Timur Jadi Penerima Pertama Dana Karbon FCPF di Asia Pasifik

Kalimantan Timur menjadi penerima dana karbon pertama Forest Carbon Partnership Facility di Asia Pasifik.