Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapolri Bisa Panggil Tommy Winata

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Dengan adanya pelaporan dari sejumlah tokoh, Selasa (11/3) kemarin, seharusnya Kapolri Jenderal Pol Dai Bachtiar bisa melakukan langkah-langkah strategis berkaitan dengan aksi premanisme di kantor majalah Tempo.Termasuk di dalamnya, memanggil Tommy Winata untuk diminta keterangannya. Hal tersebut dikatakan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Abdul Muti berkaitan dengan aksi premanisme dari sejumlah orang yang mengaku sebagai pengikut Tomy Winata terhadap wartawan dan kantor majalah Tempo, Sabtu (8/3) lalu. Langkah strategis tersebut, pertama, menugaskan kepada stafnya untuk melakukan pelacakan terhadap peristiwa perusakan itu. Sedangkan langkah kedua, memproses siapa saja yang terbukti terlibat. Termasuk di dalamnya, memanggil Tomy Winata untuk dimintai keterangannya. "Polisi kan punya kewenangan untuk itu. Proses-nya memang di pengadilan, tapi perbuatan itu sudah jelas dari bukti formal yang ada, polisi sudah punya alasan," katanya. Mu'ti juga menyinggung pernyataan yang sempat dilontarkan pejabat kepolisian bahwa sebelum ada laporan, mereka belum bertindak. Fakta-fakta kan ada, peliputan dari media massa jelas ada, ujarnya. Secara pribadi, Mu'ti mendukung upaya pihak kepolisian untuk segera menindak para pelaku kekerasan tersebut berdasarkan bukti-bukti yang ada. Bukti-bukti formil itu kan sudah bisa menjadi alasan dan delik aduan. Ada dua wartawan yang terluka," katanya. Menurut Mu'ti, dalam kasus Amir Majelis Mujahidin Abu Bakar Ba'asyir, polisi bisa melakukan penangkapan tanpa adanya bukti yang cukup kuat. "Namun, (kasus majalah Tempo) ini sudah ada buktinya, malah menunggu laporan, itu kan set-back, ujarnya. Tindakan kekerasan tersebut, kata Muti, juga menunjukkan bahwa iklim demokrasi dan kekebasan pers di Indonesia belum bisa berkembang sebagaimana diharapkan. Aksi itu juga menunjukkan bahwa aparat keamanan belum bertindak tegas terhadap mereka yang melakukan tindakan kekerasan. Bagaimanapun juga tindakan kekerasan itu merupakan perbuatan kriminal, kata Muti. Mu'ti menyebutkan bahwa salah satu pilar terpenting demokrasi adalah pers. Kalau kemudian pers tidak mendapat tempat yang proporsional dalam demokrasi, sama saja demokrasi itu mengalami kemunduran, ujarnya. Dia juga menambahkan, Tomy Winata bukan hanya sekali ini saja mendalangi hal-hal seperti itu. "Premanisme itu amat berbahaya di masa depan, katanya. Mu'ti juga mencermati artikel yang dimuat majalah Tempo yang menjadi alasan para pengikut Tomy Winata tersebut. Kalau agak cermat, (tulisan) itu sudah cover both side (seimbang), ujarnya. (Dimas Adityo-Tempo News Room)
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


MK Pastikan Rapat Hakim Soal Sengketa Pilpres 2024 Tak Akan Bocor

1 menit lalu

Delapan hakim Mahkamah Konstitusi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum untuk Pemilihan Presiden 2024 atau PHPU Pilpres di Gedung MK, Jakarta Pusat pada Senin, 1 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
MK Pastikan Rapat Hakim Soal Sengketa Pilpres 2024 Tak Akan Bocor

MK memastikan rapat permusyawaratan hakim soal sengketa Pilpres 2024 tidak akan bocor. Pengamanan sangat ketat.


Sekelompok Pemuda dari Makassar Demo ke Patung Kuda: Disuruh Berangkat Membela Prabowo

2 menit lalu

Massa aksi pendukung Prabowo-Gibran tetap melakukan aksi demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat, 19 April 2024. Mereka menuntut Mahkamah Konstitusi (MK) menolak sepenuhnya permohonan yang diajukan oleh kubu 01 dan 03. Mereka berharap MK bisa membuat keputusan tanpa intervensi dari berbagai pihak. TEMPO/Subekti.
Sekelompok Pemuda dari Makassar Demo ke Patung Kuda: Disuruh Berangkat Membela Prabowo

Sekelompok pemuda yang mengaku dari Makassar ikut demo di kawasan Patung Kuda Jakarta. Salah seorang mengatakan datang membela Prabowo.


Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

12 menit lalu

Koordinator Tim Kuasa Hukum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Mehbob memberi keterangan kepada wartawan saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Selasa 23 Maret 2021. ANTARA/Genta Tenri Mawangi
Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.


Anggota TNI Suami Anandira Puspita Ditahan Pomdam Udayana atas Dugaan KDRT dan Perselingkuhan

17 menit lalu

Anandira Puspita (baju merah muda), istri anggota TNI yang menjadi tersangka usai mengungkap dugaan perselingkuhan suaminya, dalam jumpa pers di sebuah kafe di Jalan Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Anggota TNI Suami Anandira Puspita Ditahan Pomdam Udayana atas Dugaan KDRT dan Perselingkuhan

Letnan Satu Malik Hanro Agam disebut telah ditahan oleh Pomdam Udayana sejak Senin, 18 April 2024 atas dugaan KDRT dan perselingkuhan.


Sudah Diputuskan Jokowi, Satgas Judi Online Janji Telusuri Backing Bandar

24 menit lalu

Ilustrasi Judi Online (Tempo)
Sudah Diputuskan Jokowi, Satgas Judi Online Janji Telusuri Backing Bandar

Satgas pemberantasan judi online disebut akan menelusuri kebenaran adanya backing bandar judi.


Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

29 menit lalu

Direktur ID FOOD Bernadetta Raras saat menjadi pembicara di Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Workshop on Promoting Women Economic Empowermen Across Agri-Food Chain di Hanoi, Vietnam, 16 April 2024. (ID FOOD)
Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.


Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

31 menit lalu

Kawanan domba di sebuah peternakan dekat Delegate, New South Wales, Australia, 19 November 2023. REUTERS/Peter Hobson
Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.


Singgung Anwar Usman, Feri Amsari Heran Amicus Curiae Megawati Dianggap Konflik Kepentingan

32 menit lalu

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (tengah) menunjukkan tulisan tangan Megawati dalam surat Amicus Curiae yang disampaikan oleh Megawati Soekarnoputri di Gedung II Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (16/4/2024). ANTARA/Nadia Putri Rahmani
Singgung Anwar Usman, Feri Amsari Heran Amicus Curiae Megawati Dianggap Konflik Kepentingan

Feri Amsari, mengklaim pengajuan Amicus Curiae atau Sahabat Pengadilan dari Megawati Soekarnoputri ke Mahkamah Konstitusi bukan konflik kepentingan.


MK Gabung Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres dari Anies dan Ganjar

36 menit lalu

Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK) Fajar Laksono saat ditemui di Gedung MK I, Jakarta Pusat pada Selasa, 16 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
MK Gabung Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres dari Anies dan Ganjar

MK memastikan pembacaan putusan sengketa hasil Pilpres yang dimohonkan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud akan digabung pada Senin, 22 April 2024.


Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

1 jam lalu

Wisatawan memadati kawasan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

Pergerakan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang menyambangi Kota Yogyakarta selama 10 hari libur Lebaran, 5-15 April 2024 totalnya bekisar 277 ribu lebih wisatawan.