Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Belasan orang tergabung dalam Kantor Hukum Sutito Gunadi Suhar berunjuk rasa di depan Kedubes Prancis, Selasa (17/02), menentang pelarangan jilbab. "Kami minta pembatalan undang-undang pelarangan jilbab dan simbol-simbol agama," kata Sutito, pemilik kantor hukum SGS. Menurut Sutito, Prancis telah melanggar prinsip-prinsipnya sendiri, yaitu liberty, equality, dan solidarity. "Jika ada pelarangan penggunaan jilbab artinya di sana sudah tidak ada liberty, di sana telanjang malah diperbolehkan, memakai jilbab kok tidak boleh," tambah Sutito.Demo yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB ini tidak begitu banyak diikuti orang dan hanya berlangsung sekitar setengah jam. Mereka tidak diperbolehkan masuk dan hanya menyampaikan orasi-orasi di depan kedutaan.Dalam demo ini mereka membawa dua buah patung, satu telanjang dan satu memakai jilbab, dan mengenakan pakaian yang ditulis "In Paris no fashion but nude, Paris total atheis".Muhammad Fasabeni - Tempo News Room
Iklan
