Sementara Pemerintah Provinsi Jakarta akan mengefektifkan kerja Dinas Pembinaan Mental dan Kesejahteraan Sosial. Hal ini disebabkan pada bulan puasa biasanya ada kenaikan jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial. Foke mengkhawatirkan, mudahnya masyarakat dalam memberi sedekah kepada gelandangan dan pengemis akan semakin menyuburkan mereka di ibu kota. "Sebab, mereka tahu di Jakarta ada gulanya", tambahnya.
Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, pada bulan puasa biasanya Jakarta akan dipenuhi gelandangan dan pengemis. Mereka adalah orang yang sengaja datang ke Jakarta selama bulan puasa untuk memanfaatkan kedermawanan warga Jakarta. Umumnya mereka ada yang mengorganisasi dan berasal dari daerah Pantai Utara Jawa, seperti Indramayu, Cirebon, dan sekitarnya.
Menurut Foke, pihaknya akan bertindak tegas terhadap pengorganisir gelandangan dan pengemis ini. "Aturannya sudah ada. Bisa dihukum pidana, karena mengeksploitasi orang", ancam Foke.
Pada tahun 2007, DKI mencatat ada 640 ribu jiwa atau 70 ribu Kepala Keluarga yang tergolong masyarakat miskin. Sedangkan data populasi penyandang masalah kesejahteraan sosial pada tahun yang sama ada sebanyak 106 dan 706 jiwa yang tersebar di sekitar Jakarta dan Kepulauan Seribu.
Tempo| Amirullah