Menurut Herry, penurunan Rp 500 tidak bisa dilaksanakan. “Kami rugi,” katanya. Diakuinya, sejak 15 Desember lalu harga premium dan solar turun. Namun harga komponen lain yang mempengaruhi menurunkan tarif seperti suku cadang, oli dan ban tidak turun. “Padahal kan sebelumnya komponen itu juga naik,” keluh dia.
Kekhawatiran tentang ketersedian uang kembali apabila tarif angkutan turun Rp. 200, Herry hanya berkomentar, “itu bisa diusahakan.” Saat diminta jaminannya bahwa setiap supir dan kernet angkutan akan memberikan uang kembali sesuai ketentuan, Herry hanya menjawab dengan tertawa.
Rencananya pembahasan penurunan tarif akan segera dibahas dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. “Besok rapat,” katanya. Setelah diperoleh kesepakatan pemerintah akan mengeluarkan Surat Keputusan Gubernur yang disetujui dewan perwakilan rakyat daerah untuk tarif ekonomi dan segera diterapkan di lapangan.
RUDY P