Zulkarnain menerangkan, penetapan status didasari atas kesaksian sejumlah pengikutnya yang mendengar bahwa Agus pernah mengajarkan pengikutnya untuk tidak mendirikan salat dan menunaikan ibadah puasa. "Tapi Agus sendiri blm mengakui ucapannya tersebut," ujarnya.
Sejauh ini, kata Zulkarnain, polisi masih terus menjalin koordinasi dengan Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat. Kordinasi itu diperlukan untuk memastikan indikasi penistaan terhadap agama. "Kalau indikasi itu tidak ditemukan, dia terpaksa kami lepas," ujarnya.
Aliran Satrio Piningit terbongkar setelah polisi memperoleh laporan dari sejumlah pengikutnya. Salah seorang pengikut aliran itu mangkat lantaran Agus melarangnya pergi berobat di kala sakit. Aliran itu juga memerintahkan pengikutnya untuk berhubungan intim secara bersamaan.
Agus yang mengaku sebagai titisan mantan Presiden Soekarno dan Tuhan itu menyerahkan diri kepada pihak kepolisian sejak Jum'at kemarin. Inisiatif itu ia lakukan lantaran khawatir atas keselamatan dirinya setelah keberadaan aliran Satrio Piningit terekspos di berbagai media massa.
Hingga saat ini, kata Zulkarnain, polisi masih terus terus melengkapi proses penyidikan dengan mencari alat bukti tambahan di markas Satrio Piningit yang berada di Kebagusan, Jakarta Selatan. Enam orang saksi telah dimintai keterangan. "Kami juga menghimbau adanya laporan tambahan dari masyarakat," katanya.
Untuk keperluan penyelidikan, kata Zulkarnain, polisi akan menggelar pemeriksaan psikologi terhadap Agus. Pemeriksaan akan dilakukan besok Senin dengan bantuan tim Kedokteran Polda Metro. "Kami ingin mengetahui bagaimana kondisi kejiwaannya," jelasnya.
RIKY FERDIANTO