"Sebenarnya posisinya riskan karena berada di jalur pelayaran," ujar Kepala Dinas Penyelamatan Bawah Air Komando Armada Barat TNI AL, Kolonel Yus K. Usmany, di atas KRI Viper, Jakarta (6/3), kepada Tempo.
Kapal Motor Rimba Sagara 3 bertabrakan dengan Tug Boat Harapan Indah 7 pada Kamis (5/3) sekitar pukul 00.30 di 4,5 mil sebelah Barat Laut Pulau Damar, Kepulauan Seribu. KM Rimba adalah kapal kargo yang berangkat dari Tanjung Priok menuju Belawan, Sumatera Utara. Sementara Tb Harapan Indah ketika itu tengah menarik tongkang berisi pasir dari Belitung menuju Marunda, Jakarta Utara.
Menurut Yus, proses pencarian hari ini dilakukan dengan melibatkan lebih banyak penyelam, yakni 20 orang. Kemaren penyelaman dilakukan oleh satu regu berisi 11 orang. "Kami akan sisir kembali (bangkai kapal)," ujar Yus.
Para penyelam kemaren berhasil mengangkat satu jenazah pria sekitar 50 tahun bernama Waston yang merupakan nahkoda KM Rimba. Waston ditemukan penyelam berada dalam ruang nahkoda.
Dari rekaman video yang ditunjukkan para penyelam, terlihat bahwa posisi kapal miring dengan bagian haluan yang tenggelam terlebih dahulu. Penyelam harus melewati dan membuka dua pintu untuk sampai ke ruang nahkoda.
Penyelaman untuk mengevakuasi korban kemaren dihentikan TNI AL karena hari sudah gelap dan kondisi tidak memungkinkan. "Belum sempat (semua korban dievakuasi). Kami baru memberi tanda di posisi kapal," ujar Yus
TITO SIANIPAR