TEMPO Interaktif, Jakarta: Pencarian mayat tersisa korban kapal Rimba Tiga di Kepulauan Seribu, Jakarta, dilanjutkan hari ini, Minggu (8/3). Kemarin pencarian dihentikan lantaran di lokasi karamnya kapal dipenuhi tumpahan oli. "Tidak mungkin dipaksakan," kata seorang petugas Tim SAR pada Tempo.
Selain tumpahan oli, derasnya arus di bawah laut juga menjadi kendala pencarian. Apalagi, mayat-mayat korban diperkirakan terjebak di dalam dek-dek bawah ruang mesin. Jumlah korban yang masih terjebak diperkirakan delapan orang.
Mereka adalah Tulus Subekti (mualim 2), Rais (oiler), Bambang Jatmiko (oiler), Erson (juru mudi), Akbar (juru mudi), Hairul (kadet mesin), Mario (kelasi), serta Bowo (koki 2).
Hasil pencarian korban kemarin ditemukan dua mayat, yaitu Beni Runtuwene sebagai mandor masinis dan Haurol sebagai masinis tiga. "Beni ditemukan di dekat pintu dek, sedangkan Haurol di dek kapal," kata Kepala SAR Kesatuan Penjaga Laut Kantor Administrasi Pelabuhan Tanjung Priok, Morits Orno.
Kapal Rimba Tiga bertabrakan dengan kapal tugboat Harapan Indah 7 saat manarik tongkang berisi pasir. Kejadian ini berlangsung Kamis lalu sekitar Pulau Damar, Kepulauan Seribu. "Penyebab tabrakan diduga kelalaian manusia," ujar Bobby R Mamahit, Kepala Administrator Pelabuhan Tanjung Priok.
AMIRULLAH