"Sedang dicari jalan terbaik untuk mengevakuasi," kata Kepala Badan SAR Nasional Jakarta, Dadang Arkuni, di Posko SMC KM Rimba, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (10/3).
Tiga mayat itu ditemukan dalam kondisi sudah membengkak di ruang mesin yang ada di lantai paling dasar Kapal Motor Rimba pukul 13.10 WIB. Untuk mengevakuasinya, petugas harus melewati sedikitnya tiga susunan tangga sempit. Di lantai keempat, sebuah pintu yang berukuran satu meter juga harus dilewati.
Membengkaknya mayat membuat proses evakuasi semakin sulit karena tidak muat di pintu-pintu penghubung. Saat ini tim penyelam masih berada di lokasi tenggelamnya kapal dan berusaha untuk mengevakuasi korban.
Dadang belum bisa memastikan langkah apa yang akan diambil Tim SAR untuk mengevakuasi. "Keputusan ada di tim penyelam yang ada di lapangan. Apa yang terbaik untuk tim dan yang terbaik untuk korban," ujarnya.
Kapal Motor Rimba Tiga bertabrakan dengan Tug Boat Harapan Indah 7 pada Kamis (5/3) sekitar pukul 00.30 di 4,5 mil sebelah Barat Laut Pulau Damar, Kepulauan Seribu, Jakarta. Dari 13 korban meninggal tinggal tujuh yang belum ditemukan.
Ketujuh korban tersebut adalah Herson Lambogia (juru mudi), Akbar Revolusi (juru mudi), Rais (oiler), Bambang Jatmiko (oiler), Bowo Supriyadi (koki), Mario Nayoan (kelasi), dan Khairul Anwar (kadet mesin).
TITO SIANIPAR