Suasana histeris pecah ketika ambulans yang membawa korban yang bernama Akbar Revolusi tiba di Pos Komando SAR Mission Coordination Kapal Motor Rimba Tiga di Kantor Administrator Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (10/3). Ibu dan tante korban berteriak dan menangis melihat jasad Akbar yang sudah membengkak, bahkan hingga pingsan.
Akbar merupakan korban kedua yang berhasil dievakuasi dari ruang mesin Kapal Motor Rimba. Sebelumnya, tim penyelam Badan SAR Nasional sudah mengevakuasi Herson. "Korban satu lagi akan dievakuasi besok," kata Kepala Badan SAR Nasional Jakarta, Dadang Arkuni.
Pencarian terhadap korban, kata Dadang, akan diperpanjang selama dua hari. "Usulan itu akan kami bawa ke Badan SAR Pusat," kata Dadang.
Kapal Motor Rimba Tiga bertabrakan dengan Tug Boat Harapan Indah 7 pada Kamis (5/3) sekitar pukul 00.30 di 4,5 mil sebelah Barat Laut Pulau Damar, Kepulauan Seribu. Sebanyak 13 korban meninggal dunia.
Dengan ditemukannya jenazah Herson dan Akbar, maka korban yang belum ditemukan tinggal lima lagi. Mereka adalah Rais (oiler), Bambang Jatmiko (oiler), Bowo Supriyadi (koki), Mario Nayoan (kelasi), dan Khairul Anwar (kadet mesin).
TITO SIANIPAR