TEMPO Interaktif, Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum tidak akan menambal tanggul yang bobol tapi bakal membuat "sungai darurat" di Situ Gintung untuk menyalurkan air hujan dan sisa tampungan waduk ke Kali Pesanggrahan.
Direktur sungai, danau, dan waduk Departemen itu, Widagdo, Sabtu (28/3), mengatakan langkah tanggap darurat ini untuk meminimalisir dampak jebolnya saluran pelimpahan air waduk Situ Gintung, Tangerang.
"Perlu dibuat saluran sepanjang dua hingga tiga kilometer menuju sungai terdekat yakni Pesanggrahan," kata Widagdo. "Sisi saluran itu diperkeras dengan batu bronjong atau bahan lainnya."
Pembuatan saluran air baru itu menurut Widagdo akan dilakukan dalam beberapa hari kedepan. Namun demikian belum bisa dipastikan berapa lama waktu pembuatan saluran itu.
Widagdo mengaku tak akan menambal kebocoran waduk dengan pembangunan dinding. Sebabnya aliran air akan tertahan dan mendorong jebolnya sisi lain waduk yang tak mengalami kerusakan.
"Justru jika ditambal, berbahaya. Air kan cenderung mencari jalan lain, sementara debitnya tak berkurang," katanya. "Itulah sebabnya tindakan yang bisa dilakukan ialah mengalirkan air ke tempat yang aman."
Jebolnya jalur muntahan di Situ Gintung, Cireundeu, Tangerang Selatan, menurut Widagdo disebabkan tingginya tekanan air setelah hujan deras yang terjadi di kawasan. Curah hujan tinggi membuat tekanan air menjadi besar dan mendorong retaknya dinding tanah.
Setelah langkah darurat selesai, Widagdo menyatakan segera mengambil langkah permanen berupa perbaikan waduk. Saat ini Departemen Pekerjaan Umum tengah merancang desain jalur muntahan baru yang mampu menampung air hingga 1,5 juta kubik atau setara kapasitas sekarang.
Selain itu ada kemungkinan membuat jalur muntahan baru di waduk tersebut. "Spillway (jalur muntahan) lama rusak berat karena terjadi gerusan hingga dasar waduk atau setinggi enam meter," ujarnya.
Widagdo belum bisa memastikan anggaran penanganan Situ Gintung, baik untuk langkah tanggap darurat ataupun permanen. Namun ia memberi gambaran bahwa dana itu akanm diambil dari daftar isian pelaksanaan anggaran 2009. "Jika tidak ada posnya, bisa dialihkan dari pos lain." kata dia.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jakarta, Budi Widhiantoro, mengatakan 29 situ dan waduk yang ada di Jakarta dalam kondisi baik dan aman. "Kami melakukan perawatan rutin seperti pengerukan," kata dia ketika dihubungi.
Jakarta, menurut Budi rencananya akan membangun 13 situ baru beberapa tahun kedepan. Langkah ini dilakukan sebagai respon atas ancaman bencana banjir.
FERY FIRMANSYAH