"Pendekatan Pak Walikota berhasil, masyarakat bisa menerima," kata koordinator Posko Utama UMJ, Rahmat Salam saat dihubungi Tempo usai pertemuan koordinasi.
Menurut Rahmat, masyarakat kawatir pembatas lahan hilang jika evakuasi dilakukan dengan alat berat. Akan tetapi, evakuasi harus tetap menggunakan alat berat untuk mengantisipasi berbagai dampak pasca bencana. "Ini kebutuhan bersama," ujarnya.
Mengenai rencana relokasi bangunan di sekitar tanggul Situ Gintung, kata Rahmat, akan dibicarakan setelah tanggap darurat selesai.
Tanggap darurat ditargetkan selesai dalam waktu seminggu. Pasalnya, keberadaan pengungsi di posko UMJ dan STIE Ahmad Dahlan mengganggu kelancaran perkuliahan. "Secepatnya pengungsi akan dibuatkan semacam penghunian sementara," dia menambahkan.
Saat ini, UMJ sedang menyiapkan lahan untuk pembangunan tempat huni sementara bagi pengungsi tragedi Situ Gintung.
RINA WIDIASTUTI