Pengunjung datang perorangan maupun dengan kelompok-kelompok organisasi. Ikatan Pemuda Pelajar Islam (IPPI) dari Rawa Buaya, Cengkareng, misalnya, datang berombongan lebih dari 50 orang. "Datang buat menyerahkan bantuan," kata seorang anggota IPPI pada Tempo, Minggu (5/4), tentang tujuan kedatangannya.
Adalagi ibu-ibu baik dari majelis-majelis taklim maupun organisasi perempuan. Mereka datang berseragam dan melihat-lihat lokasi bencana. Begitu juga masyarakat yang datang dari komunitas-komunitas hobi, laki-laki dan perempuan, tua dan muda tumplek-blek di lokasi bekas bencana.
Ironisnya, selain mengaku akan memberi bantuan, mereka juga terlihat berfoto ria dengan latar belakang rumah dan bangunan yang hancur. Ada pula yang mengambil gambar dengan handycam.
Berjubelnya pengunjung membuat arus kendaraan bantuan kemuanusiaan terhambat. Truk-truk yang membawa logistik maupun peralatan terpaksa tersendat akibat banyaknya kendaraan yang ingin masuk. Itu lantaran pengunjung tidak hanya berjalan kaki, tapi juga menggunakan kendaraan pribadi seperti motor, mobil, maupun mobil carteran.
AMIRULLAH