TEMPO Interaktif, Tangerang: Rumah Sakit Omni Internasional Serpong belum dipanggil pihak kepolisian terkait laporan dugaan malpraktek terhadap bayi kembar Jayden dan Jayred. "Sampai sekarang belum ada pemeriksaan karena belum ada panggilan dari pihak kepolisian," ujar Kuasa Hukum RS Omni Ronald Simanjutak, kepada Tempo, Selasa (23/6) hari ini.
Rumah Sakit Omni tetap membantah telah lalai dan melakukan malpraktik yang menyebabkan kebutaan terhadap Jayred dan gangguan penglihatan pada Jayden.
Sebelumnya, Tim Dokter Rumah Sakit Omni Internasional Serpong menyatakan tidak mengetahui kebutaan terhadap kembar Jayred dan Jayden, bayi yang lahir kembar dirumah sakit itu. "Kebutaan tidak terdeteksi sebelumnya," ujar Direktur Rumah Sakit Omni, dr Bina Ratna Kesuma Fitri.
Namun soal akan ada gangguan penglihatan pada bayi lahir prematur, kata Bina, sudah disampaikan dan dikonsultasikan kepada orangtua bayi. Selain gangguan penglihatan, Bina meneruskan, pada bayi prematur akan terjadi resiko kematian, kegagalan fungsi otak, kelainan jantung, kelainan kongenital, dan gagal fungsi paru- paru yang mengakibatkan bayi sulit bernafas.
Pada penanganan bayi Jayred dan Jayden, kata Ratna, tim dokter Rumah Sakit Omni sudah berupaya melakukan tindakan penyelamatan nyawa bayi tersebut. "Tim dokter kami berhasil menyelamatkan nyawa bayi, namun akibat kelahiran prematur diluar kuasa kami," kata Bina.
Penanganan dan perawatan Jayden dan Jayred selama dirawat dirumah sakit itu, menurut Bina, tim dokter sudah melakukan semuanya sesuai dengan standar profesi dan standar prosedural yang ditetapkan.
Jayred dan Jayden lahir dengan waktu yang kurang 10 minggu dari kelahiran normal. Kedua bayi itu lahir dengan berat 1.300 gram dan 1.500 gram. Karena lahir belum waktunya dimana organ tubuhnya belum matang dan berfungsi sempurna, maka kedua bayi itu dirawat dalam inkubator selama 40 hari.
Selama dalam perawatan Inkubator, kata Bina, untuk membantu pernafasannya bayi diberikan oksigen (O2). Bina membantah jika pihaknya lalai dan kelebihan memberikan 02. "Pemberian 02 sudah sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan," katanya.
Bina Ratna mengakui jika salah satu anggota tim dokter yang merawat kembar Jayden dan Jayred sempat pergi ke luar negeri saat kedua bayi lahir prematur itu dalam perawatan. "Memang sempat keluar negeri, tapi sudah disiapkan dokter penggantinya," ujarnya.
Kepergian dokter Fredy Limawal dokter spesial anak RS Omni yang saat itu menangani langsung kembar Jayden dan Jayred sempat dipermasalahkan oleh ibu bayi itu Juliana Dharmadi. Juliana menduga kebutaan permanen yang terjadi pada Jayred dan kelainan silindris 2,5 pada kedua mata Jayden akibat kelalaian dokter tersebut.
JONIANSYAH