TEMPO Interaktif, Jakarta: Pengelola Rumah Sakit (RS) Anna, Bekasi, Jawa Barat, menemui keluarga Rachmat Mulianto pada Ahad lalu. "Mereka datang ke rumah klien saya," kata kuasa hukum Rachmat, Kiagus Ahmad, kemarin. "Intinya mereka mau minta maaf."
Rachmat adalah ayah dari Putra Resendia, bayi berusia 9 bulan. Pada 20 Februari lalu, Putra menderita diare dan dibawa ke RS Anna. Di sana dia mendapat susu formula bermerek Nan-Lactose Free buatan Nestle. Belakangan diketahui bahwa masa kedaluwarsa susu itu sudah lewat sebulan.
Rahmat menduga, akibat mengkonsumsi susu itu, kondisi bayinya bertambah parah. Dia sudah menanyakan persoalan itu kepada petugas kesehatan di RS tersebut. Namun ia tidak mendapat jawaban yang memuaskan. Dia akhirnya memindahkan bayinya ke RS lain. Pekan lalu, Rachmat meminta bantuan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta untuk menyelesaikan masalah itu secara hukum. "Kami masih mempelajari," ujar Kiagus. "Susu (kedaluwarsa) itu termasuk barang berbahaya."
Kemarin, seorang karyawan RS Anna membenarkan informasi tentang kasus yang dilaporkan Rachmat itu. Pihak manajemen sudah menyadari kesalahan itu. "Kami juga sudah berulang kali meminta maaf kepada keluarga pasien," kata karyawan yang tidak mau namanya disebut itu.
Menurut karyawan itu, yang berhak menjawab pertanyaan wartawan adalah Direktur RS Anna. Tapi, ketika Tempo meminta bertemu dengan sang direktur, dia mengatakan sang direktur sedang menghadiri seminar di luar kota.
TITO SIANIPAR/HAMLUDDIN