TEMPO Interaktif, Tangerang - Dinas Peternakan Kabupaten Tangerang membantah dugaan jika kasus flu babi yang menyerang satu keluarga di Curug, Tangerang akibat dari mutasi virus flu burung H5N1 ke H1N1 atau flu babi.
"Tidak ada mutasi virus, dan itu belum terjadi," ujar Kepala Bidang kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Tangerang, Mawardi Nasution kepada Tempo, Kamis (16/7) hari ini.
Mawardi mengatakan kasus flu babi tersebut tidak ada hubungannya dengan unggas-unggas yang sakit di peternakan kawasan Curug yang pernah diperiksa oleh dokter hewan itu. Ia memastikan, W, 44 tahun dan anggota keluarganya tertular virus H1N1 dari sumber lain, bukan dari unggas.
Kepastian itu, menurut Mawardi, mereka dapatkan setelah melakukan pemeriksaan secara seksama terhadap unggas-unggas yang ada dikawasan itu. "Tidak ada unggas yang positif H5N1 maupun H1N1," katanya.
Mawardi meminta agar Dinas Kesehatan sebagai pihak yang menangani manusia terus melakukan surveiland dan mencari sumber penularan penyakit itu dengan menelusuri aktifitas pasien sebelum ia sakit.
Sebelumnya, Wakil Bupati Tangerang Rano Karno menduga kasus positif flu babi yang menyerang satu keluarga di Curug, Kabupaten Tangerang telah terjadi mutasi virus antara flu burung dan flu babi.
Rano menilai, kasus flu babi yang terjadi di Kabupaten Tangerang tergolong unik dan aneh. Jika kasus flu babi yang terjadi kebanyakan di Indonesia, menurut Rano, banyak yang tertular di luar negeri seperti kasus di Tangerang Selatan dan Bali.
Namun, kasus di Curug Kabupaten Tangerang justru timbul dari dalam wilayah. "Apalagi riwayatnya kontak dengan unggas yang sakit,"ucapnya. Rano khawatir jika dugaan tersebut benar berarti kondisi saat ini sudah semakin gawat. "Sangat mengkhawatirkan," kata dia.JONIANSYAH